Menjadi pemilih atau pendukung memang hak prerogatif setiap warga negara. Namun sejatinya menjadi pemilih jauh lebih terhormat ketimbang menjadi pendukung. Secara teoretik, dalam demokrasi, Presiden itu hirarkinya berada di bawah rakyat sebagai warga negara yang memilihnya untuk bekerja.Â
Dari perspektif respublika, Presiden yang mendapat mandat dari rakyat sudah seharusnya lebih membutuhkan kritik dan kontrol publik dari rakyat ketimbang dukungan untuk memerintah dan berkuasa. Ketika menjadi pendukung Capres-Cawapres sebenarnya kita telah mendegradasi diri di bawah sub-ordinasi orang yang kita dukung.Â
Dengan menjadi pendukung Capres-Cawapres sebenarnya kita telah menurunkan level posisi kewarganegaraan kita. Padahal, Â sebagai pemilih, kita sejatinya memiliki kekuasaan tertinggi. Semangat "respublika" mengingatkan kita bahwa pada 17 April 2019 tidak ada pilihan lain yang lebih pas selain menjadi Pemilih cerdas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H