Mohon tunggu...
Sofian Munawar
Sofian Munawar Mohon Tunggu... Editor - PENDIRI Ruang Baca Komunitas

"Membaca, Menulis, Membagi" Salam Literasi !

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jokowi Vs Prabowo, Mau Pilih Mana?

16 April 2019   09:50 Diperbarui: 16 April 2019   10:34 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian pula hiruk-pikuk kontestasi Pemilu dengan beragam model kampanye terutama di media sosial, tampak jelas Pilpres jauh lebih menguras perhatian ketimbang Pemilihan lainnya. Bahkan, secara simplifikatif opini publik sekarang lebih mengerucut pada dua figur sentral secara diametral, Jokowi versus Prabowo!

"Ketika Negara Memanggil" versus "Paradoks Indonesia" 

Pertarungan dua tokoh sentral, Jokowi dan Prabowo terus berlangsung di banyak lini. Bukan saja di forum formal seperti "Debat Capres-Cawapres" yang disediakan KPU, tapi lebih-lebih di arena sosial-kultural  baik informal, non-formal dan juga media sosial. 

Fakta, data, opini, testimoni serta bahkan fitnah dan ghibah (hoax) berseliweran dari delapan penjuru mata angin. Dua kubu sama-sama memproduksi isu, opini, dan propaganda serta merancang beragam argumen untuk menyerang maupun bertahan. 

Diantara banyak medium kampanye yang digunakan, BUKU juga menjadi salah satu pilihan amunisi yang disiapkan untuk membangun pencitraan. 

Buku tentu menjadi salah satu media efektif untuk membangun citra diri yang positif (personal branding). Melalui buku, deskripsi dan argumentasi terkait personal branding Paslon dengan beragam visi-misi dan gagasan besarnya akan lebih leluasa untuk dideskripsikan. 

Dalam konteks inilah hadirnya buku "Ketika Negara Memanggil" menjadi media tepat untuk mempromosikan citra positif pasangan Jokowi-Makruf untuk kemajuan Indonesia lima tahun ke depan. 

Pada sisi yang lain, Prabowo dengan buku "Paradoks Indonesia" menawarkan perspektif yang berbeda sebagai proposal yang dianggapnya lebih progresif untuk perubahan fundamental bagi Indonesia ke depan yang lebih menjanjikan.

Ahmad Bahar, penulis buku "Ketika Negara Memanggil" menyebutkan setidaknya tiga alasan utama mengapa Jokowi harus dipilih lagi untuk periode kedua. 

Ketiga alasan utama itu adalah pertama Jokowi sudah membuktikan janji-janjinya selama kampanye dengan menunjukkan kinerja yang sangat baik. 

Kedua, Jokowi merupakan Presiden pilihan rakyat. Mengutip hasil Survey Indobarometer, Jokowi merupakan Presiden paling banyak dipilih rakyat dengan urutan ketiga setelah Soeharto dan Soekarno. Ketiga, Jokowi merupakan Presiden yang ideal dalam arti yang paling cocok sesuai dengan kebutuhan dan tantangan "zaman now".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun