Proses pengerjaan proyek ini berlangsung di Gedung EDS Universitas Gadjah Mada (UGM). Saya dan teman-teman dengan kompak memutuskan untuk mengerjakan satu demi satu modul secara bersama-sama. Hal itu tentu meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja sama.Â
Selain itu, setiap pagi saat hari kerja, dua diantara lima teman saya selalu menawarkan apakah diantara kami ada yang ingin menitip makanan, memang hanya sederhana, namun itu berkesan. Sebenarnya, satu hal yang paling lucu diantara kami adalah saat empat orang diantara kami sangat kompak dalam mem-bully salah satu orang diantara kami. Tapi percayalah, itu kami tidak kami lakukan dengan sungguhan.
Ada banyak sekali aktivitas yang membuat saya dan teman-teman semakin akrab setiap harinya, interaksi kami rasanya bukan hanya sekadar partner kerja, tetapi lebih dari itu. Di Yogyakarta, saya jadi merasa punya teman-teman yang berarti. Mereka adalah Desy, Yusuf, Fahrul dan Aldi.Â
Mereka teman-teman dari Education Engineer yang selama ini menjadi partner saya dalam masa magang ini. Desy adalah satu-satunya teman perempuan dalam tim kami, dia yang paling mengenal saya selama di Yogya. Kemudian, Yusuf, dia teman yang sering mengikuti cara saya saat mengucapkan ‘meureun’ dengan logat yang sama sekali tidak ada sunda-sundanya. Fahrul, dia teman yang pendiam tetapi sangat random dan receh sekali selera humornya.
Teman-teman dalam tim saya berhasil membuat saya menyadari bahwa bekerja dalam tim tidak selamanya menyebalkan. Kita memang perlu membangun kemistri antar satu sama lain agar keakraban pun dapat terbentuk. Ketika anggota dalam tim merasa akrab, maka setiap pekerjaan yang menjadi tanggungjawab tim akan dapat dijalankan dengan baik.Â
Selain itu, rasa saling pengertian juga akan membawa pada hubungan yang lebih dari sekedar partner dalam bekerja, tetapi juga teman yang menyenangkan di luar tempat kerja. Tentu, untuk mendapatkan itu semua kita butuh waktu dan juga usaha.Â
Berbagi hal-hal kecil seperti makanan, kemudian menceritakan pengalaman-pengalaman yang memancing tawa, itu semua akan membawa pada suasana yang menyenangkan dalam sebuah tim. Bahkan, saat tulisan ini saya buat, saya sembari bermain game online bersama dengan teman-teman dalam tim saya di sela-sela kesibukan kami dalam bekerja.
Kini, saya menjadi seseorang yang lebih mampu untuk mengendalikan diri saat bekerja dalam tim. Saya sadar, bahwa saat saya ingin merasa nyaman dalam satu lingkungan maka kita-lah yang harus memulai untuk membuat lingkungan nyaman dengan saya.Â
Jika saya tidak menyebalkan, maka orang lain juga tidak akan berlaku demikian terhadap saya. Setelah hamper dua tahun bahagia di rumah saja, saya tidak menyesal atas keputusan saya untuk pergi merantau ke Yogyakarta. Sebab, selain peningkatan skill dalam bekerja, saya juga mengalami peningkatan kemampuan dalam interaksi antar sesama. Ternyata, bekerja dalam tim itu sangat menyenangkan.
Sebenarnya, tidak ada susunan kalimat yang benar-benar tepat untuk mendeskripsikan tentang pengalaman magang yang satu ini. Yogyakarta dan segala isinya, akan menjadi saksi bahwa saya pernah ditempa untuk hidup mandiri, bahwa saya pernah mencoba bangkit setelah beberapa kali jatuh sendiri.Â
Disini, saya bertemu dengan banyak orang baik. Terutama, seluruh pihak dari Stechoq yang memberikan kesempatan kepada saya untuk merasakan pengalaman yang amazing ini, hingga saya menjadi sosok perempuan yang kuat dan pemberani. Yang paling penting, saya yang penyendiri ini, menjadi tetap bisa bahagia saat harus berhadapan dengan orang banyak sekalipun.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!