Dan proses ini selesai pada pukul setengah lima sore waktu setempat........... WOW!!
Kesimpulan:
1. Pihak Angkasa Pura 2 serta Bandar Udara Soekarno Hatta seperti menutup mata dengan percaloan dan kebusukan-kebusukan SDM yang ada di terminal kargo
2. Terminal Kargo Bandara Soekarno Hatta terlihat sudah didesain sedemikian rupa untuk memudahkan flow para tikus-tikus busuk bernama calo untuk berkeliaran
3. Mental para petugas Bea Cukai yang sebagian besar (Tidak semua) tidak memiliki etos kerja yang baik dan seneng cari gampang demi uang lebih
4. Birokrasi di Indonesia yang masih ribet
5. Mindset yang sesat seakan-akan mahasiswa/i yang kuliah di luar negeri dengan uang sendiri adalah orang kaya dan patut untuk diperas sebanyak-banyaknya untuk urusan perut (Dan mungkin bagian yang lain-lain juga)
Selain itu cerita saya tidak selesai sampai disini. Barang saya yang saya ceritakan overweight ketika akan pulang ke Indonesia juga memiliki problem lain. Hal tersebut akan saya ceritakan di lain waktu.
Sebagai WNI yang baru saja mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri, mental seperti ini jujur bikin saya sakit hati dan bikin geleng-geleng kepala. Semoga pihak Angkasa Pura 2, Bandara Soekarno Hatta (Sebagai anak usaha AP2) dan otoritas bea cukai bisa punya rasa malu mendengar cerita ini.
Salam
Mahendra