Mohon tunggu...
Nur Annisa Hamid
Nur Annisa Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger dan content creator

seorang wanita yang hobi travelling, menulis dan menyukai anak-anak selalu berfikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Inovasi dan Kolaborasi untuk Cegah Anak dari Bahaya Merokok

9 Juni 2020   14:47 Diperbarui: 9 Juni 2020   14:53 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : dokumen kiki soewarso
sumber : dokumen kiki soewarso

Harus saya akui memang iklan rokok kreatif dari pesan yang disampaikan, tampilan visual hingga bintang yang dipilih. Dan remaja yang menonton juga memiliki pendapat yang sama bahkan sebanyak 11 % tertarik dengan iklan rokok dan 12,1 menikmati iklan rokok. 

Iklan memiliki pengaruh sebesar 31,8 % yang artinya keputusan merokok pada anak atau remaja salah satunya karena sering melihat iklan yang dibuat agar remaja tampak keren jika merokok. 

sumber : dokumen yayasan lentera anak
sumber : dokumen yayasan lentera anak

Padahal jika diteliti lebih jauh promosi atau iklan yang dilakukan brand rokok banyak yang melakukan pelanggaran antara lain mencantumkan merek dan logo dalam sponsor, memasukkan nama merek dagang pada berita atau program televisi, menuliskan nama merek dan logo pada kegiatan sosial atau CSR. 

sumber : dokumen yayasan lentera anak
sumber : dokumen yayasan lentera anak

sumber : dokumen yayasan lentera anak
sumber : dokumen yayasan lentera anak

Pembuatan konten dari brand rokok pun semakin berkembang mengikuti tren yang diminati remaja misalnya iklan video atau pop up di berbagai website yang banyak diakses remaja, menggunakan jasa influencer di media sosial, menampilkan adegan merokok pada film yang ditayangkan di Netflix, Viu, Iflix, mengajak anak muda kemudian membentuk komunitas yang menyukai game online bahkan seringkali menyerang dan membajak akun media sosial tertentu. 

sumber : WHO Indonesia
sumber : WHO Indonesia

Apakah kita semua diam saja melihat anak dan remaja jadi target brand rokok? Tentu tidak butuh regulasi, inovasi dan kolaborasi untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya asap rokok. Apalagi media asing sering menyoroti anak-anak yang kecanduan merokok sehingga Indonesia dijuluki negara "baby smoker". Bagi saya kondisi ini bukan hal membanggakan justru harus segera diperbaiki agar anak-anak bisa menjadi pemimpin yang sehat, cerdas dan peduli terhadap sesama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun