Mohon tunggu...
Nur Annisa Hamid
Nur Annisa Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger dan content creator

seorang wanita yang hobi travelling, menulis dan menyukai anak-anak selalu berfikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Dukung Efektivitas Belanja Online Via Media Sosial Maupun E-Commerce

22 November 2018   05:08 Diperbarui: 22 November 2018   11:22 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali ketika produknya dikirim ke luar Jawa kemasan dan isi berubah karena ditumpuk atau dibanting saat dimasukkan ke dalam pesawat kargo. Hal ini membuat konsumen merasa kecewa ketika menerima produk karena tidak seperti foto produk di media sosial.

Menanggapi hal ini VP Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan JNE terus melakukan sosialisasi kemasan kepada pelaku UKM dengan menawarkan untuk mengirim ke gudang JNE agar lebih murah dan lebih aman.

Dokpri
Dokpri
Selain itu JNE melakukan penambahan model bisnis sejak tahun 2006 karena melihat pola transaksi yang terus berkembang. Jika dahulu orang mengirim barang untuk kerabat atau teman, kini orang mengirim barang kepada orang yang belum dikenal karena transaksi jual beli melalui media sosial atau e-commerce.

Keputusan pembelian kini berada di tangan konsumen yang kini didominasi anak milenial yang akrab dengan gawai berdasarkan promo yang tersedia. Untuk meningkatkan layanan, di tahun 2019 JNE akan membangun mega hub sebesar 4000 meter persegi di dekat bandara meningkatkan kapasitas penyimpanan.

Kini mengirim paket menjadi lebih mudah, JNE memiliki aplikasi atau kartu pelanggan yang bisa menjemput barang di rumah sehingga penjual tidak perlu repot ketika akan mengirim barang ke konsumen. Inovasi inilah yang akan terus dikembangkan untuk mendukung transaksi yang terus meningkat pada marketplace.

Pemerintah pun memiliki kebijakan untuk meningkatkan daya saing UKM dan menjadikan transaksi pada e-commerce lebih aman yaitu meningkatkan SDM untuk pelaku ecommerce, literasi e-commerce untuk pelaku usaha, mengedukasi konsumen melalui media sosial, meningkatkan jumlah IKM, menyarankan penjual untuk menggunakan asuransi jika nilai barang tinggi, dan memperhatikan kemasan saat pengiriman agar dapat diterima dengan baik oleh konsumen.

Baik media sosial atau e-commerce dua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam memasarkan produknya. Media sosial dapat menjadi sarana untuk edukasi sekaligus promosi sedangkan e-commerce menjadi tempat berjualan yang potensial karena menjangkau banyak orang dan transaksi pembayaran lebih aman karena terdapat pihak ketiga yang menjembatani penjual serta pembeli.

Akan lebih baik jika pelaku UKM menggunakan kedua platform ini untuk saling menunjang sehingga konsumen bisa mendapat informasi dengan tepat dan merasa aman ketika melakukan transaksi serta menerima barang dalam kemasan yang baik.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun