Menjelang hari Raya Idul Fitri, hampir semua orang akan sibuk membuat kue kering yang akan disajikan untuk keluarga atau kerabat. Salah satu kue kering kesukaan saya adalah kue choco chips dengan rasa coklat yang manis. Coklat merupakan makanan yang disukai banyak orang dari anak-anak hingga dewasa. Namun masih banyak orang menganggap coklat yang enak adalah coklat impor dari Swiss atau Belgia, padahal produsen coklat asing banyak yang menggunakan coklat Indonesia sebagai bahan utamanya.
Melihat potensi dan peluang yang besar akan komoditi Kakao Indonesia, tanggal 20 Juni 2016 diadakan Diskusi Kakao Nasional di hotel Aston TB Simatupang. Pada acara tersebut dihadiri langsung Gubernur Sulawesi Barat Drs H Anwar Adnan Saleh, Bupati Polewali Mandar Ir H Andi Ibrahim Masdar, Bupati Kolaka Ahmad Syafei SH, MH, dan Dirjen Perkebunan Ir Gamal Nasir MS. Sebelum diskusi dimulai pak Gamal memperoleh penghargaan dari pak Anwar sebagai wujud dedikasi dalam mengembangkan potensi kakao Indonesia.
Pak Andi Ibrahim pun menambahkan jika jumlah warga menengah ke bawah kini bisa berkurang dengan adanya program Gerakan Nasional Kakao. Dalam satu hari petani kakao bisa panen hingga 100 ton sehingga 50 % petani menggantungkan nasibnya pada kakao. Hal yang sama juga diungkapkan Pak Ahmad Syafei dimana lebih dari separuh warganya bergantung pada kakao walaupun berada di daerah pertambangan.
Untuk menjadi produsen kakao di tingkat dunia, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan antara lain maraknya oknum yang menjual kakao secara ilegal ke Malaysia sehingga jumlah produksi nasional menurun. Padahal produksi kakao di Malaysia tidak besar namun bisa mengolah lebih banyak dari Indonesia. Hal inilah yang seharusnya ditindak tegas pemerintah agar tidak merugikan petani kakao lokal.
Dalam mengembangkan kakao, dibutuhkan keseriusan dari berbagai pihak karena di sektor ini melibatkan banyak masyarakat yang mencapai 1.6 juta KK dan baru bisa menikmati hasilnya setelah 4-5 tahun dibudidayakan. Walaupun banyak pihak yang meragukan komitmen Gubernur Sulawesi Barat tentang Gerkan Nasional Kakao, pak Anwar dan kepala daerah lainnya siap untuk menemui anggota DPR untuk memperjuangkan kesejahteraan petani lokal. Hal yang harus diperhatikan pemerintah jika ingin serius mengembangkan kakao ialah peremajaan kakao yang sudah berumur 50 tahun, pengadaan bibit, pengolahan dan pemupukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H