Mohon tunggu...
Nur Annisa Hamid
Nur Annisa Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger dan content creator

seorang wanita yang hobi travelling, menulis dan menyukai anak-anak selalu berfikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Samsung Galaxy S6 & S6 Edge Simbol Kebangkitan Teknologi Asia Melawan Dominasi Teknologi Eropa dan Amerika

30 April 2015   19:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:30 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : http://s3.blog.vodafone.co.uk.s3.amazonaws.com/2015/03/galaxy-s6-main.jpg

Saya walaupun belum pernah memiliki ponsel Samsung tapi saya mengagumi kualitas dan teknologi yang dimiliki Samsung. Dari sepengetahuan saya, mayoritas pengguna smartphone sebagian besar memilih Samsung karena memiliki kamera yang memiliki kualitas yang jernih, mudah ditemui di berbagai toko ponsel, memiliki jenis yang berbeda sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Karena saya mengagumi akan kecanggihan produk Samsung, maka ketika Kompasiana mengadakan Nangkring Unboxing Samsung Galaxy S6 dan S6 Edge saya langsung mendaftar. Harapan saya ketika mendaftar bisa mengetahui kehebatan Samsung terbaru dan berbagi kehebatannya melalui tulisan di kompasiana.

Alhamdulilah saya terpilih menjadi salah satu kompasianer yang terpilih, walaupun mendapat pemberitahuannya di hari Kamis malam. Jumat sore tanggal 24 April 2015 saya berangkat lebih awal agar tidak terlambat sampai di Studio Room Kompasiana. Sekitar jam 7 acara Nangkring dengan cara hangout pun dimulai, ada yang berbeda dengan nangkring kali ini. Jika biasanya saya menghadiri acara nangkring dengan pembicara yang hadir bersama kompasianer, di acara nangkring ini terdapat pula peserta dari luar kota dan kompasianer beinteraksi dengan google hangout.

1430394469161321801
1430394469161321801
Setelah dibuka oleh pembawa acara yang cantik mba Cheria Vasti kemudian kompasiner yang di Jakarta pun menyapa kompasianer yang berasal dari daerah yaitu mba Riana Dewie, mas Mahendra, mas Abimosaurus, dan mas Eddy Roesdiono. Ketika mba Cheria dan kompasianer mentoba menyapa mas Wicak Hidayat Editor Kompas Tekno yang menjadi moderator pada nangkring agak kurang lancar karena kendala sinyal internet yang kurang mendukung. Setelah mencoba beberapa kali akhirnya suara kami bisa didengar oleh mas Wicak dan mas Eri selaku perwakilan dari Samsung di Central Park.

1430394633804674732
1430394633804674732
1430394800620856075
1430394800620856075
Mas Eri pun menjelaskan bahwa Samsung Galaxy S6 ini dipersiapkan dengan detail sesuai dengan kebutuhan konsumen mulai dari bahan permukaannya sampai kamera yang ada. Inovasi terbaru yang dihadirkan Samsung Galaxy S6 ialah body yang terbuat dari premium metal frame, menggunakan kaca korning Gorilla Glass 4 yang dapat melindungi ketika ponsel terjatuh. Bagi konsumen di Indonesia salah satu hal yang dicari ketika membeli smartphone ialah resolusi kamera, Samsung menjawab kebutuhan itu dengan menghadirkan fitur kamera dengan resolusi 16 MP untuk kamera belakang dan 5 MP untuk kamera depan. Jika ingin selfie namun dalam kondisi cahaya yang kurang, terdapat lensa F1.9 yang dapat mengambil gambar dengan jelas.

Setelah mendapat sedikit penjelasan, kompasianer pun penasaran dan mulai mengajukan beberapa pertanyaan kepada mas Eri. Hal yang ditanyakan kompasianer yang di Jakarta antara lain tidak adanya fasilitas memori eksternal menyimpan data, lalu bagaimana jika ingin menyimpan data jika memori internal sudah penuh? Jawabannya ialah karena memori internal yang dimiliki Samsung S6 dan Samsung S6 Edge cukup besar yaitu 32 GB dan 64 GB maka cukup untuk menyimpan file berupa foto atau video. Jika ditambah memori eksternal maka akan memperlambat kinerja dan membuat ponsel jadi cepat rusak. Untuk membantu konsumen menyimpan file, Samsung telah bekerja sama dengan penyedia cloud OneDrive untuk menyimpan data gratis sebanyak 15 GB.

Pertanyaan lainnya ialah kebanyakan orang Indonesia suka memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dan membuat ponsel jadi bengkok, lalu bagaimana dengan Samsung apakah akan bengkok juga kalau ketindih? Ternyata Samsung sudah diuji coba dengan ditindih hingga 32 kg tetap kokoh dan tidak bengkok. Wah gak perlu khawatir nih kalau Samsung tidak sengaja diduduki atau tertindih.

Pertanyaan yang cukup penting bagi saya dari kompasianer ialah bagaimana membedakan Samsung Galaxy S6 asli dengan yang tiruan atau palsu dan bagaimana jika Samsung yang kita punya tiba-tiba hilang dicuri orang? Jawaban dari mas Eri ialah dengan memperhatikan hologramnya dan membeli di Samsung Store kemudian memverifikasi stiker hologram tersebut ke website resmi Samsung. Jika smartphone Samsung kita hilang maka kita harus segera melapor ke Samsung Center agar data yang ada bisa langsung di blokir agar tidak disalahgunakan.

14303951151658003408
14303951151658003408
14303952041021252887
14303952041021252887
Setelah mengajukan beberapa pertanyaan, kini giliran kompasianer daerah yang menceritakan pengalamannya menghadiri Samsung SouthEast Asia World Tour 2015 di Singapura. Kompasianer pertama yang berbagi ialah mba Riana Dewie yang sudah merasakan fitur yang ada terutama kamera untuk dibawa memotret seharian. Tentunya mba Riana merasa puas dengan fitur yang ada pada Samsung Galaxy S6. Pengalaman yang hampir sama juga dirasakan mas Eddy Roesdiono yang telah menggunakan kamera Samsung Galaxy S6 untuk memotret bunga anggrek dan hasilnya sempurna seperti aslinya. Padahal jika memotret bunga anggrek dengan resolusi kamera yang rendah maka hasil yang nampak tidak akan bagus.

Mas Mahendra yang malam itu ikut bergabung dalam nangkring melalui Hangout dari Yogyakarta juga memiliki ketertarikan dengan prosesor yang dimiliki Samsung yaitu Octacore dan RAM 3 GB yang memudahkan pengguna untuk membuka aplikasi maupun mengakses internet dengan mudah. Hal lain yang juga menarik perhatian saya ialah jika selama ini smartphone identik dengan baterai yang cepat habis dan harus membawa powerbank kemanapun, Samsung memiliki terobosan baru yaitu Fast Charging dimana cukup charging 10 menit bisa bertahan hingga 4 jam pemakaian. Hal ini tentu sangat berguna bagi orang yang sibuk dan tidak punya waktu banyak untuk mengcharge baterai sampai penuh, kalaupun ingin recharge hingga penuh hanya butuh waktu kurang dari dua jam. Inovasi lainnya yang belum pernah saya temui ialah Wireless Charging dimana dapat mengecharge baterai tanpa menggunakan kabel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun