"Secara resmi saya sampaikan bahwa Mulai tanggal 16 besok yang pertama untuk sekolah Paud sampai dengan SMP yang menjadi kewenangan kami, ini kami perintahkan untuk belajar di rumah menggunakan aplikasi rumah belajar, termasuk guru guru melakukan dampingan secara online", kata Junaedi, di pendopo rumah dinasnya, Minggu, (14/3/2020).
Serta sampai dikeluarkannya surat edaran kepala Dinas Pendidikan dan kebupadaan Pemalang pada 11 Juli 2020, yang menekankan Kepala Sekolah bekerjasama dengan pendidik/guru Menyusun perencanaan pelaksanaan BDR (cara belajar, materi dan lain-lain), SMPN 2 Pemalang telah memberlakukan pembelajaran jarak jauh melalui daring.
Kepala sekolah SMPN 2 Pemalang mengakui merubah proses pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran daring tidak mudah prosesnya seperti membalikkan telapak tangan. Â Akan tetapi dia tetap mendorong semua guru dan tenaga pendidik serta peserta didik agar terus belajar dalam kegiatan belajar mengajar sistem daring ini.
Menurut Basuki ada beberapa kendala yang dihadapi oleh sekolah dalam proses pembelajaran daring. Secara umum kendala tersebut ada di guru atau pendidik dan peserta didik.
"Bagi guru muda milenial pembelajaran sistem daring itu tidak masalah. Akan tetapi bagi guru senior yang sudah terbiasa menggunakan sistem tatap muka kemudian di rubah dengan sistem daring akan memaksa guru untuk beradaptasi dan belajar lebih lanjut" jelas Basuki.
Basuki menceritakan bahwa sambutan guru-guru senior untuk belajar dalam rangka pembelajaran daring sangat luar biasa.
"Kemarin dapat informasi bahwa ada empat guru senior yang membeli handphone android baru. Ini menunjukkan bahwa guru-guru tersebut  sangat antusias dalam upaya pembelajaran secara daring" ungkap Basuki di ruang kerjanya.
Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru harus secapatnya diatasi baik itu masalah saran prasarana maupun kecakapan dalam menguasi teknologi informatika.
Basuki mengemukakan bahwa beberapa  guru muda yang tentunya lebih melek teknologi, sedapat mungkin membimbing dan mengajari rekan kerjanya yang belum dapat menyesuaikan dengan teknologi yang ada.
"Koordinasinya antar guru mapel yang sejenis" katanya.Â
Sehingga ketika ada guru yang belum paham teknologi  akan diajari dan dibimbing rekan sejawatnya.
Untuk proses pembelajaran Basuki meminta, guru mengajar di sekolah karena telah disediakan fasilitas koneksi internet yang lebih cepat.