Pemalang -- Desa Penggarit saat ini sudah mulai mengeliat sebagai desa wisata, banyak nitizen ataupun para pengguna media sosial yang mengunggah tentang desa wisata  Penggarit. Dan ada apa di desa tersebut  sampai berani menjadikan desa wisata diantara 12 desa wisata yang ada di Kabupaten Pemalang.
Masih banyak orang yang belum paham tentang keberadaan desa Penggarit  ini. Sebagian orang Pemalang pun kalau ditanya tentang letak desa Penggarit kurang mengetahui secara  pasti. Kalau pun ditanya tentang Desa Penggarit tentunya  akan teringat dengan taman makam pahlawan  Jayana Sureng Yudha, atau makam Pangeran  Benowo, atau dekat Bendung Sungapan.
Akses desa Penggarit ini dari alun-alun kota Pemalang ke arah selatan,  sampai pasar  Paduraksa belok ke timur (kekiri) sekitar 2 km sampai pertigaan  desa Sungapan belok ke selatan (kanan) sampai Bendung Sungapan setelah melewati jembatan Bendung  Sungapan akan tampak gapura desa Penggarit.
Kalau akses dari arah timur, pertigaan Beji belok ke selatan melewati jalan lingkar selatan Pemalang, sampai pertigaan Banjardawa  ambil lurus ke selatan, sekitar 2,5 km sampai pertigaan desa Sungapan dan lihat petunjuk  arah desa Penggarit,  belok ke selatan (kiri) akan sampai  bendungan  Sungapan dan gapura desa Penggarit. Kalau dari arah jalur alternatif yang melewati  desa Sokawangi, sampai desa Kejambon  ambil arah ke barat  akan masuk desa Penggarit  dari arah timur.
Menurut Nur Ali ketua Pokdarwis Penggarit  desa Penggarit, menyatakan bahwa Pokdarwis Panggarit lebih  fokus kepada wisata  edukasi. Lebih lanjut Ali menerangkan  sebagai desa sentra penghasil  buah mangga  di Kabupaten Pemalang tentunya  akan memprioritaskan promosi tentang  mangga  serta potensi obyek  wisata  lainnya. Potensi wisata  yang dapat dijual sebagai penarik wisatawan domestik ataupun mancanegara adalah wisata  edukasi berupa budidaya padi,  budidaya  anggrek,  serta wisata argo. Wisata alam dengan obyek susur sungai menggunakan perahu,  trabas  atau Trail  adventure, dan tubing menggunakan ban. Wisata religi dengan adanya makam Pangeran  Benowo dan Taman makam pahlawan.
Ali menawarkan kepada  para wisatawan, apabila akan berkunjung ke desa wisata  Penggarit untuk menghubungi  anggota pokdarwis  agar dapat di antar  ke beberapa  tempat  wisata  yang ada di Penggarit.
Saat ini,  wisatawan  tertarik dengan adanya Susur  Sungai  Penggarit. Pokdarwis  Panggarit menyediakan satu perahu fiber yang dilengkapi dengan mesin 18 Pk.  Kapasitas  penumpang  sebanyak 15 orang dengan juru mudik satu orang.  Di dalam perahu disediakan bangku  5 deretan,  setiap bangku berkapasitas  3 orang.  Untuk  keselamatan  penumpang,  diwajibkan mengenakan pelampung.
Saat ini perahu dikemudikan  oleh Yoga Brata  Dananda (22 tahun) jebolan  Sekolah Tinggi  Ilmu Pelayaran  Marunda  Jakarta yang mau mengabdikan diri untuk  kemajuan desanya.  Dan mengajarkan  cara mengemukakan perahu ke Karimo  (50 tahun) yang nantinya  bertugas  menjadi juru mudik perahu.
Perahu bersandar  di dermaga sederhana  yang dibangun oleh Pokdarwis,  disisi Selatan sungai Waluh  tepat di atas  Bendung  Sungapan.  Hanya membayar  Rp.  5.000,- (lima ribu rupiah)  untuk anak-anak dan Rp.  10.000,- (sepuluh ribu rupiah)  untuk  dewasa sudah dapat menikmati  indahnya pemandangan di kanan kiri sungai.
Sebagai desa wisata  yang menonjolkan segi pendidikan,  maka susur  sungai ini selain sebagai sarana refresing  juga dapat mengedukasi  anak anak tentang pentingnya  pelestarian  alam, mengenakan jenis jenis tumbuhan  yang ada di kanan kiri aliran sungai,  serta  hewan yang dapat dijumpai di sepanjang  sungai ini.
Dalam susur sungai yang menempuh  jarak kurang lebih 4 km pulang pergi,  ditempuh  sekitar 20 menit,  penumpang  akan di suguhi, pemandangan  yang asri  sepanjang sungai, dapat dilihat berderet tanaman sukun dan pohon pisang yang berderet  di tepi sungai,  melewati  tepi  hutan jati, hamparan  perkebunan  mangga dan masih banyak  tanaman yang dapat di gunakan sebagai sarana  pendidikan  bagi anak-anak sekolah. Sedangkan hewan  yang dapat kita lihat antara lain berbagai  burung dan biawak.
Di ujung trip  ini,  penumpang dapat melihat para gembala kerbau memandikan kerbau nya ataupun kerbau kerbau milik penduduk desa yang berendam di sungai.
Rencananya  trip  akan diperpanjang  lagi apabila  kondisi  sungai  memungkinkan,  sehingga pengunjung  dapat menikmati  hamparan jagung,  merangas nya daun jati dan salah satunya  adanya hasil sedimentasi  sungai  yang disebut  bukit  teletubis. Disamping itu  pokdarwis  juga berencana  untuk  menambah  perahu karet diperuntukkan  bagi anak anak muda yang suka akan tantangan.
Menurut  Karimo, juru mudik yang ditugasi  membawa perahu Panggarit ini, dia melayani  wisatawan  pada hari biasa  mulai pukul  08.00 sampai 16.00 wib dan pada hari libur  pada pukul 07.00 sampai  16.00 wib.  Setiap jalan minimal  penumpang  perahu akan dilayani sebanyak 5 wisatawan,  apabila kurang dari 5 maka akan menunggu  terlebih  dahulu,  hal ini tentunya  terkait  dengan  biaya bahan bakar.
Adanya kegiatan  ini ternyata  membawa  dampak ekonomi  bagi masyarakat  sekitar,  sudah ada sekitar 7 orang yang berjualan jajan untuk  menyediakan  jajanan  bagi pengunjung  yang membutuhkan.
Setelah susur sungai,  wisatawan  dapat melihat  proses  penanaman  padi sebagai sarana  edukasi padi anak anak maupun wisatawan  yang ingin  belajar bercocok  tanam padi.  Pokdarwis  menyediakan  lahan di Dusun Karangsuci,  Desa Penggarit.
Disana akan diajari  bagai mana proses  pertama kali seorang petani  mengolah sawah,  diperlihatkan dan dipraktekkan  cara menanam  padi,  proses selanjutnya  setelah padi di tanam.  Akan dijelaskan  proses pemanenan sampai  padi ini kita konsumsi menjadi nasi.  Salah satunya seperti  yang dilakukan  anak-anak Kelompok Bermain (KB) Al Hikmah 02 Karangsuci ini.
Atau setelah susur sungai Wisatawan dapat masuk ke kebun Anggrek terbesar di Kabupaten pemalang, bahkan se eks karesidenan Pekalongan. Di wisata edukasi kebun anggrek ini selain dapat menikmati langsung bunga bunga angrek yang bermekaran, wsatawan juga disuguhi bagaimana cara menanam dan merawat bunga anggrek secara baik dan benar.
Wisatawan juga dapat membeli langsung bunga bunga angrek yang disukai dengan harga yang relatif lebih murah.
Setelah puas dengan melihat  dan mempraktekkan cara bercocok tanam  padi serta cara merawat bunga anggrek,  wisatawan  akan dimanjakan  dengan wisata argo yaitu petik  buah dari pohon.  Masih di Dusun Kalisuci,  wisatawan a  dapat memetik  buah pepaya  California  dan mangga mahkota.  Pengunjung  dapat menikmati  langsung mangga mahkota  masak pohon atau pepaya California  yang sudah semburat  kuning menandakan  buah siap dipetik.
Ali menuturkan  untuk  menikmati  mangga  mahkota  sediakan pisau dan sendok. Pilih buah  mangga yang  matang pohon.  Kemudian potong mangga dibagian Tengah sampai terkena biji nya dan pastikan pisau sudah kena biji. Angkat  salah satu sisinya  dan nikmati buah dengan menyendoknya,  nikmati  kelewatan dan keharuman  mangga  mahkota.
Disamping  itu Ali menjelaskan,  bahwa wisatawan  dapat  membawa  buah yang dipetiknya  tentunya dengan harga pasaran yang  ada pada saat itu.
Sebelum keluar  dari wisata  argo, ali menerangkan  bahwa mangga  di Penggarit  selain mangga mahkota  dari varian  Arum manis,  juga ada mangga  jenis manalagi, Gedong,  adas/Indramayu,  golek,  lalijiwo,  Babat,  nanas,  kena,  apel,  sandog  dan masih ada beberapa  jenis lain walaupun  kecil jumlahnya. Untuk  kualitas,  petani dan pengepul  mangga  membedakan kualitas super dan KW, kualitas  super adalah  mangga  yang sudah disortir,  tidak cacat,  tingkat kematangan sempurna dan memenuhi  tingkat besar /berat buah. Kualitas  super  ini juga dibagi menjadi 3 grade  yaitu  grade  A berat buah lebih dari 500 gr,  grade B berat antara 401 -- 500 gr,  grade C antara  300 -- 400 gr, sedangkan kualitas  KW merupakan buah yang tidak lolos sortir tanpa melihat berat buah.
Setelah menikmati  wisata  agro,  wisatawan  dapat  menikmati  sejuknya  air sungai  dengan bermain tubing river  di saluran  sekunder  bendung  Sungapan  yang biasa di sebut kali Elon. Hanya  dengan mengeluarkan  uang Rp.  15.000 (lima belas  ribu)  sebagai  sewa ban,  wisatawan  dapat  bermain sepuasnya.
"Saat ini untuk tubing  river  atau bahasa  ndesonya "adus kali"  hanya menyewakan  ban saja,  tetapi  kedepannya kami  akan tata tubing river  ini lebih lebih profesional.  Masalah  keselamatan  dan kenyamanan  wisatawan  akan kami  nomor satukan. " ujar Ali.
Di samping  tubing river  wisatawan juga disuguhi  hal yang  menantang  adrenalin yaitu trabas atau Trail adventure. Bagi  penggemar  trabas di Pemalang jalur Gunung Mutih Desa Penggarit Pemalang merupakan jalur  yang menantang.
Bagi peminat  trabas,  tetapi  tidak mempunyai  motor dan perlengkapannya,  pokdarwis Penggarit  menyediakan  motor trail dan body safety nya. Pada promo  adventure trail ini Ali menjelaskan,  bagi wisatawan  yang berminat  trabas gunung Mutih akan di pandu dari  tim pokdarwis Panggarit,  apabila tidak ada kendaraan /motor,  pihak pokdarwis  menyediakan motor  beserta safety body hanya dengan uang Rp.  75.000  (tujuh puluh lima ribu rupiah).
Sore menjelang malam,  wisatawan  dapat  melihat  burung hantu (Tyto Alba, sp) keluar  dari sarangnya untuk  mengejar  tikus  untuk mengamankan padi yang mulai  menguning.
Bagi wisatawan yang berminat  wisata  religi,  anggota  pokdarwis  akan mengantar  ke makam Pangeran Benowo. Sedangkan masalah sampai ke dalam makam merupakan hak dari juru kunci makam.
Ayo datang ke Pemalang,  nikmati  wisata Penggarit dengan segala keunikannya.  (Red HP /Sarwo Edy)
Foto by Sarwo edy, Judi Cruse, Kenang, Ali Nur (Terima kasih)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H