Mohon tunggu...
Sarwo Edhi Ubit
Sarwo Edhi Ubit Mohon Tunggu... Administrasi - PNS muda

Seorang insinyur muda dan pemerhati sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kritik Terhadap "Law of Attraction"

1 Maret 2016   21:59 Diperbarui: 1 Maret 2016   22:13 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi seorang Muslim, mencari dunia bukanlah sesuatu tindak tercela. Tapi tetap tujuan akhirat. Karena akhirat kadang “bisa dibeli” dengan uang seperti Usman membeli sumur Yahudi. Tapi, memikirkan metode bagaimana sukses kadang bisa menjadi melelahkan. Ikut training ini itu tak ada habis2nya sehingga fokus bagaimana menghasilkan uang pada hal2 yang sebenarnya bukan fokus bisnisnya. Apakah training2 itu cocok disemua bisnis, usaha, profesi dan lingkungan ? Saya jawab TIDAK.

Jalan pintas bagi saya doa, ikhtiar dan beramal. Bagi saya dengan doa, kita diberi petunjuk yang mungkin petunjuk itu jauh lebih murah daripada mengikuti banyak training motivasi yang tak ada habisnya. Ikhtiar berarti berusaha, sering kali saya merasakan ikhtiar itu hasil doa itu sendiri. Yang ketiga amal, singkatnya beribadah. Namun pintu surga banyak, Anda mungkin susah shalat malam karena kesibukan kerja yang melelahkan. Tapi ada cara lain menutupi murka Tuhanmu, yaitu bersedekah (dengan syarat zakat sudah ditunaikan). Bersedekah berniat menghapus dosa, jangan sekali2 berniat untuk meningkatkan pendapatan. Ini bahaya secara iman.

Maka saya tetap tidak setuju dengan Saudara Ippho Santosa yang menekankan kekayaan. Kekayaan bagi saya bukan niat, tapi hasil atau efek samping usaha kita atau karena sebab orang. Saya tak yakin, Abdurrahman bin Auf, Abu Bakar, Utsman radhiallahu ‘anhum berniat semata-mata meraih kekayaan. Tapi Allah menakdirkan melalui mereka keuangan dakwah Rasulullah SAW tak putus dan juga -mungkin- penghampus dosa mereka masa Jahiliyah. Wallahu a’lam.

[PENUTUP]

Law of Attraction memang menarik dan semakin dipopulerkan oleh para motivator. Tetapi, kenapa kaum muslim juga tertarik pada konsep Law of Attraction? Sebenarnya sebagian dari konsep ini sudah dijelaskan dari Al quran dan Hadits. Tapi ajaran agama juga tak membahas detail tapi tetap menekankan prinsip, beribadahlah kepada Tuhan dengan benar, mohonlah padaNya dan berakhlaklah  yang baik. Saya yakin, jika menerapkan apa yang dbahas dalam agama saja, Anda tak perlu lagi mengkaji buku-buku motivasi berbasi New Age yang justru melelahkan dan seringkali hanya bermanfaat di awal saja.

Saya adalah saya dari sekian orang yang menyarankan sebisa mungkin tidak menggunakan law of attraction apalagi sampai ke meditasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun