Mohon tunggu...
sarwa edi
sarwa edi Mohon Tunggu... -

Berfikir dan Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Barang Hilang dan Koper Rusak di Bagasi Batik Air, Penaganannya Mengecewakan

8 Desember 2017   16:37 Diperbarui: 8 Desember 2017   21:26 2477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Keesokan paginya  dapat kabar bandara Denpasar ditutup, sehingga bagasi tidak bisa dikirim ke Jakarta. Duh Kesal rasanya. Pesawat jam 13 bisa mendarat di Lombok, lgsg bikin laporan ke bagian Lost & Found, saya sampaikan di salah satu tas ada makanan yang hanya tahan 3 hari, jadi tolong pastikan Senin atau Selasa Sampai ke rumah. Bukannya empati dari kronologis malah menyalahkan katanya Makanan tidak boleh masuk bagasi. Saya sampaikan "Pak, rusaknya makanan itu bukan karena proses di bagasi, tapi karena kelalaian Batik yang mestinya bagasi bersama penumpangnya, ini tidak, Batik mestinya bertanggungjawab. Ujungnya hanya debat kusir yang memang Nampak Tidak Ada Tanggungjawab Dari Batik Air

 Hanya diberikan bukti lapor saja, padahal dalam koper ada pakaian dinas dan dokumen terkait pekerjaan. Ternyata belum selesai masalah. Bandara Denpasar dan Lombok buka tutup. Yang bikin kesal tidak ada kabar dari pihak Batik, dan kami harus yg aktif menelepon. Menurut saya aneh utk konsep pelayanan kepada customer. 

Akhirnya Bagasi baru diantar Sabtu sore, undangan rapat di Jakartapun kami tidak bisa berangkat karena pakaian masih di koper. Waktu mengantar yang terima istri dan anak2, saya masuk rumah setlah sekitar 5 menit petugas antar pulang. Baru kami buka bagasi, ternyata  semakin menyedihkan, tas kue brownies  jelas basi semuanya, koper rodanya patah.... Langsung saya sms ke no telepon complain Bandara Lombojk sabtu sore itu juga, kemudian barang di ransel yang tidak kami kunci barangnya hilang, dasi dengan pinnya dan electric shaver (pisau cukur kumis electric) sama salah satu kue yang paling atas juga hilang, Ternyata Ada Malingnya Di Bagasi Batik Air.

Kejadian ini saya sampaikan minggu siang ke bandara karena kebetulan ada tugas ke Denpasar. Saya minta ketemu manajernya, ditemui Habibi, saya buat laporan termasuk kronologisnya, saya tunjukkan foto roda yang patah, saya laporkan barang yang hilang, hanya dicatat, belakangan malah disampaikan via WA katanya menurut yang antar koper tidak rusak jadi yang bikin rusak bukan dari Batik, Duh semakin dongkol rasanya.... Padahal sesaat setelah buka koper itu langsung saya sampaikan complain via sms. 

Kesalahan yang bertumpuk itu TIDAK ADA TANGGUNGJAWAB SAMA SEKALI. Karena tidak solusi apapun selain menghindar, saya putuskan untuk menulis tulisan ini. Semoga Pimpinan Batik Air membaca, bahwa penanganan bagasinya tidak bagus, dan ada barang yang hilang, berarti tidak aman. 

Semoga juga dibaca para pihak yg concern dengan perlindungan konsumen, sehingga jelas hak dan kewajiban masing2.... Jangan sampai menjadi pola penanganan masalah dengan model Kuat2an Sehingga Konsumen Mengalah Karena Tidak Ada Tanggapan Apapun, sehingga Konsumen selalu harus di pihak kalah. Jangankan mengganti barang yang hilang dan kerugian immaterial yg terjadi akibat dr pakain yg masih di koper, koper yang rusakpun tidak ditangani. Betul-betul tidak bertanggungjawab.

SARWA EDI

Mataram

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun