Ini keluhan kami penumpang Batik Air rute Jakarta (CGK) -- Lombok... Kejadian ini berawal dari penerbangan Batik Air pada hari Minggu 26 November 2017. Batik Air jurusan Lombok tidak bisa mendarat di Lombok karena debu vulkanik letusan G. Agung. Pesawat akhirnya mendarat di Denpasar, di sini awal kericuhan penumpang, ketika penumpang diminta turun di Bali.Â
Tentu penumpang menanyakan kelanjutan penerbangan menuju Lombok bagaimana? Dari Batik Air menyampaikan pilihan selesai sampai di Bali atau kembali ke Jakarta. Tentu penumpang keberatan sehingga terjadi perdebatan antara penumpang dengan pihak Batik. Karena rebut, diumumkan agar turun dulu nanti dibahas di bawah setelah turun.
Kebanyakan penumpang turun, hanya ada sekitar 20 sd 30 orang yang tidak turun, sebagian memutuskan balik ke Jakarta, sebagian bertahan minta kejelasan, dengan argument kalau turun akan selesai begitu saja tanpa tanggungjawab.
Saya dengan keluarga (4 orang, satu orang anak 2 th 1 bulan) memilih mendiskusikan di bawah dengan harapan tentu ada tanggungjawab maskapai untuk mengantar kami ke Lombok dengan apapun (flight keesokan pagi atau darat misalkan), seperti maskapai yg lain ketika ada kendala penerbangan.Â
Berempat kami turun, setelah sampai bus, boro2 kami diajak bicara, yang ada hanya pengumuman yang turun Bali silahkan naik bis dan selesai sampai di Bali, yang tidak turun Bali silahkan balik ke Pesawat kembali ke Jakarta. Kesal sebenarnya janji pembicaraan di bawah itu ternyata hanya tiupuan untuk menurunkan kami. Kembali terjadi keributan. Karena saya bawa anak kecil dengan ketidakpastian, saya pilih balik ke pesawat dengan perasaan dongkol karena ditipu katanya dibicarakan di bawah.
Kembali ke pesawat, ternyata di atas ada beberapa penumpang yang tidak turun tapi tidak mau balik Jakarta masih complain beradu argument dgn maskapai, meminta tanggungjawab Batik Air untuk membawa ke Lombok. 3 orang berdebat sengit mewakili penumpang yang lain.... Tegang dan tidak ada titik temu... Â Saya coba utk ikut cari solusi... pilihannya sama turun di Bali dan Selesai atau balik Jakarta, refund di Jakarta. Saya sampaikan ke Maskapai, apa bedanya refund di Jakarta dan di Bali, toh bagi maskapai sama2 mengeluarkan uang yang sam, bagi kami uang itu bias kami gunakan untuk menyeberang ke Lombok dan cari penginapan di Bali.Â
Usulan ini diterima pihak Batik... Namanya kalau tidak salah Indra (ada videonya), saya ulang "Suadara bias mewakili Batik?", "Iya katanya", kami deal dan bersalaman. Dengan deal itu kami sekitar 15 orang, memilih selesai di Bali dengan kesepatan yang sdh Deal dgn Batik yang diwakili Saudara Indra, turun pesawat, naik ke Bis. Entah apa yg ditunggu, bis tidak beranjak padahal sdh hamprr setengah jam.
Pihak Batik masuk bis (Indra) meminta maaf meralat keputusannya (Ini aneh, sampai dimaki2 penumpang karena membatalkan deal yang sudah disepakati di atas pesawat), kami jadi tahu deal itu hanya gaya arogan upaya untuk menurunkan paksa penumpang. BETAPA BURUKNYA MANAJEMEN BATIK, Bahkan Pengambail keputusan mmenganulir sepihak. Kembali pilihannya turun di Denpasar atau kembali ke pesawat balik ke Jakarta.
Kembali karena bawa anak kecil saya putuskan kembali ke Jakarta sambil saya debat Indra yang katanya bias mengambil keputusan tapi ternyata tidak bias ambil keputusan. Saya rasa pelayanan yang SANGAT BURUK (ada videonya)
Istri karena kasihan sama anak2 memilih MENGALAH balik ke Jakarta. Sampai di pesawat (bayangkan naik turun 2 kali ditupu sama Batik Air). Di atas pesawat didata kembali, boarding pass diminta termasuk daftar bagasi. Saya sampaikan "PASTIKAN BAGASI KAMI TERBAWA", dijawab PASTI PAK.
Sesampai di Jakarta kami mengurus reschedule utk penerbangan ke Lombok Senin jam 13an. Begitu ke bagian bagasi ternyata bagasi saya tertinggal... saya sempet emosi karena sudah dipermainkan di Denpasar, masih dibohongi Bagasi ketinggalan di Denpasar. Petugas Lost & Found di Cengkareng namanya Anang, memberikan Solusi contact ke Denpasar, memastikan barang memang tertinggal dan akan dibawa penerbangan pagi dr denpasar ke Cengkareng, katanya nanti diurus di Lombok, hubungi bagian lost & Found di Lombok. Â Dan kami harus pulang numpang menginap di Saudara.