*Temilih Teman Menjaga Iman*
(Sahabat di Dunia dan Sahabat Akhirat)
 Kita adalah mahluk sosial dan bagian dari masyarakat.
Yang  saling berhubungan dan membutuhkan satu dengan yang lainnya.
Jadi Manusia tak akan mampu hidup sendiri.
Dia butuh teman yang bisa menemaninya di kala susah atau pun lapang.
yang mengingatkan ketika khilaf, yang mengajak pada kebenaran dan kesabaran.
Sekelas para Nabi dan Rosul pun, membutuhkan patner untuk saling mendukung dan memotivasi dalam dakwah.
Contoh, Nabi Musa As.
 meminta kepada Allah Swt agar diberikan sahabat  dalam mengemban dakwahnya.
Lalu Allah Swt mengabulkannya, dengan hadirnya Nabi Harun As. Sebagai patner dalam perjuangan dakwah Nabi Musa As.
Demikian pun Nabi Daud As. Ketika berdakwah pada kaumnya, Allah hadirkan dari keturunannya yaitu Nabi Sulaeman As.
Nabi Ibrahim As. Perjuangan dakwahnya di kuatkan bersama Nabi Ismail As dan  Nabi Ishaq As.
Begitu juga Rosulullah Saw. Support sistem pada saat awal-awal dakwahnya adalah Siti Khodijah RA.
dan ketika medan dakwah semakin luas dan penuh tantangan. Rosulullah pun meminta kepada Allah Swt dalam do'anya, agar mendapatkan Cinta dari Orang yang mencintai Allah Swt.
Allah pun menghadirkan Abu Bakar Assidiq, Ali Bin Abi Thalib, Usman Bin Affan, Umar bin Khatab dan para sahabat yang lain.
 Yang begitu setia menemani Rosulullah dalam berjuang menegakkan ajaran islam.
Kalau sekelas para Nabi membutuhkan teman.
Bagaimana dengan kita?
Sudah pasti kita lebih membutuhkan teman karena segala suka duka hidup kadang-kadang perlu kita curahkan kepada teman.
Di saat di rundung masalah kita butuh suntikan semangat, di kala khilaf kita butuh di luruskan.
Maka untuk mencurahkan semua perasaan itu kita harus mencari sahabat yang benar, amanah, ikhlas dan setia.
bukan teman yang membuat kita malas berbuat baik, bukan teman yang suka mencela, mengumbar aib saudaranya atau menjadi sumber penyakit dalam setiap tindakan sahabatnya.
Allah Swt berfirman:
_"Wahai Orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan bersamalah kamu bersama orang-orang yang benar."_
(QS. At-Taubah ayat 119)
_Dalam salah satu Hadist Rosulullah Saw bersabda:_
_"Perumpaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakn api (pandai besi).__Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya,_atau engkau mendapatkan bau harum darinnya._ _Sedangkan pandai besi,_ _mungkin dia akan membakar pakaianmu,_ _atau engkau mendapatkan bau yang buruk."_
(HR. Bukhari dan Muslim)
*Terkait memilih teman*
*Ada Empat Tipe Teman*
1.*Teman Gizi.*
 ini teman di level tinggi.
Teman yang selalu mengingatkan kita untuk dekat kepada Allah Swt.
Teman yang dengan ilmunya selalu memberikan pencerahan hidup, yang selalu membuat kita semangat ibadah.
Teman seperti ini perlu di cari.
Contoh: Rosulullah Saw.
Yang merupakan sahabat ideal. mampu memberikan asupan gizi ruhani kepada para sahabatnya.
Ada banyak sahabat Rosul yang bermula zahiliyah, saat berteman dengan Rosulullah Saw. berubah menjadi  taat kepada Allah dan Rosulnya.
Berkarakter, kokoh imanya, teguh pada kebenaran dan tak pernah lelah membantu Rosulullah Saw dalam berdakwah.
2. *Tipe Teman Obat*
 jika berteman dengannya tidak pernah ada hasutan jelek, selalu berpikir positif dan semua disikapi dengan kebaikan.
Menutupi aib sahabatnya, menerima kekurangan sahabat dengan berusaha memahami dan memaklumi.
Menjadi penengah dan memberikan kedamaian saat ada teman yang lainnya berselisih paham.
Di suatu hari di sudut madinah.
Saat itu ada tiga orang berjumpa yang pertama menebarkan kepedulian, kedua memberi kebijaksanaan dan yang ke tiga memberi damai dengan pemahaman dan pemaknaan.
Mereka adalah Umar bin Khatab, Hudzaifah Ibnu Al-Yaman dan Ali bin Abi Thalib.
Umar bertanya "bagaimana keadaan hari ini wahai khudzaifah?"
"Wahai Amirul mukminin pagi ini aku mencintai fitnah, membenci Al-haq, shalat tanpa berwudhu, aku memiliki sesuatu di muka bumi yang tidak dimiliki Allah di langit."
"Demi Allah" kata Umar. "engkau membuatku marah!"
"Apa yang membuatmu marah wahai Amirul mukminin" timpal Ali bin Abi Thalib.
"Tidakkah engkau dengar apa yang dikatakan Hudzaifah?"
"Wahai Amirul Mukminim" kata Ali, "sungguh benar Hudzaifah dan aku pun seperti dirinya. Ada pun kecintaannya pada fitnah, maksudnya harta dan anak-anak, ada pun kebenciannya pada Al-Haq, maksudnya dia membenci kematian. Shalatnya yang tanpa whudu itu shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Adapun yang dia miliki di bumi yang tidak dimiliki Allah adalah Anak dan Istri. Bukankah Allah tidak memiliki ke duannya?" Saut Ali. Dan Umar pun
Bayangkan kita   membersamai orang-orang sholeh semacam mereka.
Diamnya menjadi tasbih. Bicaranya Ilmu. Ucapannya doa dan dalam candanya terkandung ilmu dan kebenaran yang membuat kita merenung dalam-dalam. memahaminya.
3.*Teman racun*
teman yang mengajak menyimpang pada kebaikan dan kebenaran. Â
Selalu memberikan pengaruh negatif dalam setiap niat baik yang ingin dilakukan sahabatnya.
Contoh kisah Abdul Tholib pada saat mendekati syakaratul maut. Dia di ajak Rosulullah Saw, untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Di waktu yang bersamaan  di samping Abu Tholib ada Abu Jahal yang meracuni pikiran Abu Tholib.
"Apakah kamu tidak mencintai Agama nenek moyangmu" tanya Abu Jahal kepada Abu Tholib.
Pertanyaan Abu Jahal akhirnya membuat Abu Tholib sungkan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Dan akhirnya Abu Tholib pun menghembuskan Nafas terakhirnya dalam keadaan kafir.
4. *Tipe Teman penyakit* yaitu teman yang melemahkan iman, membuat tidak semangat berbuat baik dan berdampak buruk pada aktivitas ibadah.
Seperti kisah pada saat perang Uhud, Rosulullah Saw. Mengajak semua sahabat untuk berperang.
Dan saat di tengah perjalanan ada sahabat Rosulullah Saw.
yang bernama Abdullah Bin Ubay membelok tidak melanjutkan perjalanan menuju medan perang.
 Tindakan Abdullah Bin Ubay, mempengaruhi niat sebagian sahabat antara melanjutkan perjalanan perang atau tidak."
Kisah ini menggambarkan bahwa teman bisa menjadi penyakit dalam setiap niatan baik dan mengaburkan langkah baik berbelok menjadi tidak baik.
Dari ke empat tipe teman tadi adakah di antara teman-teman kita, yang memiliki tipe seperti itu?
Lalu bagaimana cara memiliki teman yang sholeh?
Perbanyaklah berdo'a kepada Allah Swt.
Seperti salah satu do'a yang selalu Rosulullah Saw minta kepada Allah Swt.
Rosulullah Saw. meminta Cinta Allah Swt,
meminta teman yang mencintai Allah,
Dan meminta amalan yang mendekatkan cinta Allah.
Setelah berdoa, kita iringi dengan ikhtiar. memaksakan diri berkumpul dengan orang-orang yang sholeh, dan hadir di majelis.
Pertemanan Orang-orang Sholeh. Salah satunya di gambarkan pada kisah As-habul Khafi. Yang di abadikan dalam surat Al-Khafi.
Penjelasan dalam salah satu ayat Al-Qur'an di surat Al-Khafi mengatakan lima, tujuh atau delapan pemuda. Tapi kebenaran berapa jumlahnya hanya Allah Swt Yang tahu.
As-habul Khafi adalah gambaran pemuda yang memiliki standar keimanan yang tinggi.
Karena mereka mampu menentang penguasa terhadap ajakan untuk kembali menyembah berhala.
Di masa kehidupan Ashabul Khafi, masyarakatnya pada saat itu berada dilautan ke syirikan.
 Tapi para pemuda itu tetap teguh pada akidahnya dan mereka berjuang saling menguatkan untuk tetap mempertahankan tauhid yang di yakin mereka.
Hingga di akhir hayat mereka bersama-sama dalam keadaan taat kepada Allah Swt.
Sungguh kita ingin seperti mereka.
memilik teman-teman yang sholeh.
Yang selalu bersama-sama di dunia dan akhirat.
Saling menguatkan dalam ketaatan dan saling menolong di akhirat kelak.
Seperti sabda _Rosulullah Saw_ tentang syafaat antara sahabat di hari kiamat.
"Setelah Orang-Orang mukmin itu dibebaskan dari neraka. Demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat.
 Mereka memohon: wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.
Dijawab: "keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal." Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka...."
(HR. Muslim no 183)
Jadi, berteman dengan orang-orang yang sholeh itu wajib.
Di kenal mereka itu keistimewaan, pada saat perkara yang besar nanti di hadapan Allah Swt. akan menjadi saksi atau syafaat.
Walauhualam...
@alkahnsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H