Ku tak dapat melihat hanya mendengarÂ
Wanita pemimpi di himpit derita
seluruh waktu telah dikorbankan
demi secarik kertas pengubah nasib
wanita pemimpi melewati pikuknya kota
dengan secerca cahayaÂ
tiap detiknya cahaya semakin kecil
namun tetap bertahan
ku tak dapat menyentuh hanya mendengarÂ
wanita pemimpi diberi badaiÂ
badai  menyentuh cahaya
cahaya mulai mengecil
ku dapat merasa dan mengatakan
hai wanita pemimpi, badai covid 19 menghentikan mu sejenak
jangan biarkan ia meredupkan cahayamu.
tetap isi minyak mu dengan doa.
hai wanita pemimpiÂ
kau berani hadapi mimpi.
badai selalu dapat kau hadapi
cahaya mu selalu dinanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H