1. Pajak ekspor
Pajak ekspor yang rendah diberikan kepada hasil-hasil bumi Indonesia, seperti rempah-rempah, emas, dan perak. Hal ini bertujuan untuk mendorong ekspor hasil-hasil bumi Indonesia.
2. Pajak impor
Pajak impor yang tinggi diberikan kepada barang-barang impor, seperti senjata, kain, dan peralatan militer. Hal ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang-barang impor.
Pajak memiliki peran dan pentingnya yang besar dalam era merkantilisme di Indonesia. Pajak digunakan untuk mendukung kebijakan ekonomi merkantilisme dan meningkatkan pendapatan negara. Pajak juga digunakan untuk melindungi industri dalam negeri dan mendorong ekspor.
Namun, pajak pada era merkantilisme juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain:
a. Pajak yang tidak adil
Pajak yang diterapkan pada era merkantilisme seringkali tidak adil. Pajak yang tinggi diberikan kepada rakyat jelata, sedangkan pajak yang rendah atau bahkan tidak ada diberikan kepada kaum bangsawan dan para pedagang.
b. Pemungutan pajak yang tidak efisien
Pemungutan pajak pada era merkantilisme seringkali tidak efisien. Hal ini menyebabkan banyak pajak yang tidak terkumpul.
Kesimpulan