Mohon tunggu...
SAR TIKA
SAR TIKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Ekonomi di Daerah Perkotaan dan Peran Pemerintah

20 Oktober 2023   16:51 Diperbarui: 22 Oktober 2023   00:57 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan di perkotaan adalah masalah serius di banyak negara. Faktor-faktor seperti ketidaksetaraan pendapatan, kurangnya akses ke pekerjaan yang layak, dan biaya hidup yang tinggi di perkotaan dapat menyebabkan kemiskinan. Organisasi dan pemerintah sering bekerja untuk mengatasi masalah ini dengan program-program bantuan sosial, pelatihan kerja, dan kebijakan-kebijakan lain yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara kelompok masyarakat di perkotaan. Namun selain kemiskinan masih banyak masalah besar yang terjadi di daerah perkotaan, tetapi kemiskinan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan pdb, akan tetapi sebagian besar juga di pengaruhi masalah masalah berikut yaitu:

1. Pengangguran: Tingginya tingkat pengangguran sering terjadi di perkotaan karena persaingan untuk pekerjaan yang terbatas. Terutama di kalangan penduduk muda, pengangguran bisa menjadi masalah seserius.

2. Ketidaksetaraan Pendapatan: Daerah perkotaan sering mengalami kesenjangan ekonomi yang signifikan, dengan sebagian penduduk menghasilkan pendapatan yang tinggi sementara yang lain hanya mencukupi untuk kebutuhan dasar.

3. Biaya Hidup Tinggi: Biaya perumahan, pendidikan, transportasi, dan kesehatan cenderung lebih tinggi di perkotaan, yang dapat memberatkan keluarga dengan pendapatan rendah.

4. Keterbatasan Akses Pendidikan: Meskipun perkotaan memiliki lembaga pendidikan yang lebih baik, masih ada tantangan dalam akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat yang kurang mampu.

5. Perumahan yang Tidak Layak: Banyak orang di perkotaan terpaksa tinggal dalam perumahan yang tidak layak dan berisiko terkena dampak buruk dari kondisi perumahan yang buruk.

6. Kesenjangan Sosial: Masalah sosial seperti ketidaksetaraan gender, diskriminasi rasial, dan ketidaksetaraan akses terhadap layanan kesehatan dan infrastruktur juga sering muncul di perkotaan.
Pemerintah dan organisasi sosial bekerja untuk mengatasi masalah-masalah ini melalui berbagai kebijakan dan program-program, tetapi tantangan tetap ada dalam menciptakan perkotaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan secara ekonomi.

Dengan melihat banyaknya masalah ekonomi yang terjadi di daerah perkotaan, pemerintah memiliki peran yang sangat signifikan terhadap penanggulangan masalah tersebut, mengatasi masalah perekonomian di daerah perkotaan memerlukan pendekatan yang komprehensif. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil yaitu:

1. Peningkatan Pendidikan dan Keterampilan: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, serta pelatihan kerja, membantu penduduk perkotaan meningkatkan keterampilan mereka dan bersaing di pasar kerja.

2. Pelatihan Kerja dan Pendampingan: Program-program pelatihan kerja dan pendampingan dapat membantu individu mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

3. Pembangunan Infrastruktur: Investasi dalam infrastruktur perkotaan, termasuk transportasi umum, air bersih, dan sanitasi, dapat meningkatkan kualitas hidup dan daya tarik ekonomi di kota.

4. Kebijakan Pemukiman dan Perumahan: Kebijakan perumahan yang terjangkau dan bermutu tinggi dapat membantu mengatasi permasalahan perumahan yang buruk.

5. Bantuan Sosial dan Perlindungan Sosial: Program-program bantuan sosial dan perlindungan sosial dapat membantu keluarga dengan pendapatan rendah mengatasi kesulitan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.

6. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM): Mendukung pengembangan UKM di perkotaan dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian lokal.

7. Pengentasan Diskriminasi dan Ketidaksetaraan: Upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan ekonomi, sosial, dan gender harus menjadi bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi di perkotaan.

8. Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat setempat dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program ekonomi dapat memastikan bahwa kebutuhan mereka dipertimbanKebijakan

9. Kebijakan Perpajakan yang Adil: Kebijakan perpajakan yang adil dapat mendukung pendapatan pemerintah untuk investasi dalam infrastruktur dan layanan sosial.

10. Kerjasama dengan Sektor Swasta: Mengajak sektor swasta untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi perkotaan dapat menciptakan peluang kerja dan investasi.

Namun rencana penanggulangan ini tidak akan dapat berjalan, jika masyarakat tidak mengikuti arahan dari pemerintah, rencana ini akan sukses jika masyarakat mempunyai pola pikir yang sama dan sejalan sehingga akan mengecilah ketimpangan yang ada di daerah perkotaa .

Pemikiran ekonomi terhadap masalah ekonomi di perkotaan melibatkan sejumlah konsep dan teori yang dapat membantu memahami masalah ini dan merancang solusi yang efektif. Beberapa pemikiran ekonomi yang relevan termasuk:

a. Teori Pembangunan Ekonomi: Teori ini membahas proses pertumbuhan ekonomi di daerah perkotaan. Faktor seperti investasi, akumulasi modal, dan inovasi dianggap penting untuk meningkatkan perekonomian perkotaan.

b. Teori Kesetimbangan Regional: Konsep ini mengidentifikasi perbedaan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta bagaimana ketidaksetaraan ini dapat diatasi melalui kebijakan regional.

c. Teori Pasar Tenaga Kerja: Menganalisis pasar tenaga kerja perkotaan, termasuk penawaran, permintaan, dan tingkat upah, adalah penting dalam pemahaman pengangguran dan ketidaksetaraan upah.

Pemikiran ekonomi ini dapat membantu pemerintah, organisasi, dan individu dalam merancang strategi dan kebijakan yang dapat mengatasi masalah ekonomi yang terjadi di perkotaan dengan lebih efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun