Mohon tunggu...
Ika
Ika Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah tangga

Sartika Putri. memiliki nama pena Denika, mempunyai hobi membaca , menulis dan menonton .Kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, dibarengi membuat Karya tulisan dan Video.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cerita Kita ( Bagian 1)

11 Maret 2024   00:13 Diperbarui: 11 Maret 2024   00:18 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa sekolah kejuruan

Hari pertama masuk sekolah kejuruan,

Saat sesi perkenalan dengan teman -teman satu kelas.

" Sini duduk sama gw aja" ajak cewe berambut panjang, mukanya cina banget.

" Oke, salam kenal , aku Runi" Seruku sambil mengajaknya berjabat tangan 

" gw Yuli , tadi loe telat kenapa? " Tanyanya.

" Aku baru dapat pengumuman pas banget hari ini kalau keterima disini Yul" jawabku.

" Udah ahh ga usah aku kamuan , formal banget Runi , serunya 

" Hehehe..oke .oke" jawabku sembari menaruh tas dan mengambil satu buku dan pensil untuk catatan.

" Woyy..Runi ..runi " suara teriak orang dari belakang.

Menoleh kebelakang" Iya.. ehh siapa?" Tanyaku ,karena belum pakai kacamata.

" Gw Oliv, satu sekolahan sama loe temannya Virna saudara loe" Jawabnya.

" Eh Oliv ga nyangka kita satu kelas" Seruku senang ada teman barengannya.

Disitu aku mulai berani melihat kebelakang ,melihat seluruh wajah teman sekelas ku. Aku terkejut karena sekolah kejuruan disini beragam, gender nya ga seperti cerita tante ( ibunya Virna kalau sekolah kejuruan lebih banyak cwenya).

Gak lama datang cowo tinggi kedepan kelas menginfokan bahwa seluruh kelas kumpul ke lapangan , saat diperjalanan cowo tinggi menyapa

" Eh Loe yang tadi telat kan , kenalin gw Chiko ketua kelas " Sapanya 

" Iya, sory tadi baru diumumin dadakan klo keterima di sekolah ini" jawabku

" Oke gapapa, paling loe nanti yang tugas beresin kelas ya pas pulang, soalnya tadi loe ga ikut acara bersih2"Terangnya.

" Iya ketua kelas siap" jawabku, dan si Chiko langsung ngeloyor pergi duluan kelapangan.

" Yahh, padahal tadi gw mau ajak loe barengan kan kita searah pulangnya " gerutu Yuli.

" Maaf ya yul" jawabku

Pas dilapang kami semua berkumpul dan aku terkejut lagi, banyak banget teman-teman dari berbagai jurusan berkumpul. Semua rasa takutku bersekolah disini sedikit hilang  diganti dengan semangat apalagi tugas yang diberikan kakak Osis sangat seru mengumpulkan semua tanda tangan kakak Osis, Guru, dan mengambar denah keseluruhan sekolah bersama satu teman ( grup), setelah tugas itu di umumkan , semua boleh kembali kekelas  bersiap-siap mencari teman menggambar baru sampai kelas bel pulang berbunyi dan Chiko bilang besok saja mencari teman ( grup). Sudah separo teman sekelas ku pulang, hanya tersisa 7 orang dikelas termasuk aku dan Yuli

" gw tungguin loe aja deh Runi" serunya.

" Oke yul" jawabku 

" Eh yul, masih ada 5 teman yang belum pulang kita kerjain gambar dulu yuk" ajakku 

" Ayo eh tapi ga seru Runi ,klo kita segrup gambarnya. Kita cari temen yang lain yuk" Protes Yuli 

"Yahh, teman yg mau siapa yul? " Tanyaku.

" Permisi, boleh ikut gabung gak?" Tanya teman Cowo bertubuh gempal namun tinggi .

" boleh banget dong" Jawab Yuli bersemangat.

" Tadi Lagi cari teman buat gambar kan? Mau ikut deh sama loe" Seru cowo itu .

" Oke deal , ehh tapi temen gw Runi kasian belum dapat " Seru Yuli.

" Ardi, sini " panggil si Cowo itu.

" Apan si Irman, kita aja udah sekelompok.

" Ihh ga seru, yekan Yul, yekan Runi" 

Serunya memberi kode agar ikut membujuk temannya itu .

Aku sibuk membuat garis tepi dan beberapa kosep.

" Tuh liat, jago tau Runi" Seru Irman.

" Iya udah oke, gw balik duluan" Seru Ardi ngeloyor pergi tanpa berkenalan.

" Yul, Runi deal yak kita segrup, gw sama loe Yul, Ardi sama Runi.

" Oke " jawab Yul, gimana Runi? Tanya Irman.

" ... " aku hanya mengancungkan jempol.

Aku dibantu Yuli membersihkan kelas dan kita pun pulang barengan dihari pertama sekolah.

Hari kedua sekolah

Suasa kelas masih sepi, aku datang pertama di kelas pagi- pagi sekali,

Lalu melanjutkan tugas membuat denah, sekilas kepikiran dibagian mana aku bisa kerja sama denga Ardi sedangkan tuh orang ga Effort. 

Deg.. orang yang lagi dipikiran malah datang juga pagi-pagi, aku lanjut kerjain gambar denah.

" Gimana, loe udah kerjain denahnya?"

Tiba- tiba si Ardi didepan meja.

" Iya udah, aku lagi ngerjain ni, terus dibagian mana kita bisa kerja sama? " Seruku males.

"Coba ,loe lanjutin gw liatin nanti loe kasih tau gw aja" Jawabnya sambil taro mukanya kedepan mukaku yang lagi fokus gambar.

" Oke" jawabku singkat.

Sesekali mata ardi melirik gambar lalu melihat muka, ga sengaja berpapasan, lalu aku menunduk, deg..

" apasi nih orang baru kenal gaze banget " Seruku dalam hati

" Gambar dan tulisan loe bagus " Celetuknya.

" Makasih, terus mana gambar loe? " Tanyaku

"Bentar gw ambil dulu" Serunya mejanya dibelakang.

Tak lama datang Gustav , teman sekelasku. Aku tau namanya karena pas dilapangan waktu itu duduk bersebelahan denganku ,dan sedikit mengobrol karena dia pinjam penghapusan.

" Eh Runi, Rajin bener Loe" Sapanya.

Teman Gustav ( Sepertinya dari beda kelas/ Jurusan) ikut tersenyum ramah kepadaku , dan aku membalas senyumnya dan sapaan Gustav.

" Iya Tav, loe juga rajin " jawabku sekenanya.

Lalu Gustav ngobrol dengan temannya itu.

Dan Ardi kembali ke mejaku dan ikut mengerjakan tugas denah.

Takala Gustav sedang jalan melewati mejaku dengan temannya. Yuli dan Irman datang berbarengan.

" Ciee...Cie janjian nih" Ledek Yuli dan Irman.

" Apaan si Man, gw tadi pas datang si Runu juga datang, seru irman memberi penjelasan

" Gimana Ardi? Runi gambarnya baguskan? " tanya Yuli.

" Biasa aja " jawab Ardi sok maskulin.

" Tapi kalian sweet loh" Ledek Yuli.

Seruku dalam hati " Apaan si Ardi, tengil amat yak beda banget sama ucapan dan sikapnya tadi iih ".

Gustav dan Temannya melirik kami yang heboh. 

" Run, boleh pinjam penghapus lagi gak?" tanya Gustav

" Oh iya boleh ,ini Gus" Jawabku sembari mengambil penghapussn dari tempat pengsil.

" Oia nanti loe mau keperpus gak?" Tanya Gustav.

" Liat nanti ya, tapi gw minat banget pengen mampir " Jawabku

" Oke di tunggu,nanti gw balikin penghapusnyabya  " jawab Gustav dan temannya itu lagi-lagi memberika senyumnya yang ramah dan khas kepada , aku balik memberinya senyum.

Ardi melirikku,

" Awas nanti cemburu" celutuk Yuli.

" Udah ahh gw balik kemeja " Ardi ngeloyor kebelakang.

" Tugasnya?" Tanyaku 

" Jam Istirahat lanjut lagi " jawab Ardi 

" Iih ga bisa ,aku mau ke Perpus"

" No debat " Serunya.

Iisss..jengkel banget aku dibuatnya Yul.

" Dia Naksir kamu kali ,makanya Cemburu Runi" Ledek Yul.

" Iihh, jail banget si Yul" ketusku.

Deg..deg apa lagi ini jantung berdebar cepat, entah aku kegeeran apa rasa lainnya, tapi disisi lain aku penasaran sama temannya Gustav si pemiliki senyum khas itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun