Mohon tunggu...
Dr. Sarmini
Dr. Sarmini Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Dosen

Guru dan dosen S1 : Pendidikan S2 : manajemen Pendidikan S3 : MSDM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Nilai-nilai Luhur Pancasila dalam Pembentukkan Karakter pada Peserta Didik

1 Juni 2021   11:05 Diperbarui: 1 Juni 2021   18:45 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Sarmini / dokpri

Menurut kamus psikologi, Karakter dapat dilihat dari sudut pandang etika atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berhubungan dengan sifat-sifat yang relatif tetap.

Kertajaya (2010)

Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu objek atau individu. Karakteristik yang asli dan berakar pada kepribadian atau individu benda, serta "mesin" yang mendorong bagaimana bertindak, berperilaku, katakanlah, dan menanggapi sesuatu.

Suyanto (2009)

Mengemukakan pendidikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.

Elkind (2004)

Pendidikan karakter ialah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.

Penerapan nilai-nilai Pancasila pada perilaku dan tuturkata peserta didik  dalam prakteknya memerlukan kerjasama dari semua pihak, baik peserta didik, guru, orang tua dan dikuatkan dengan peraturan-peraturan pendukung baik di sekolah maupun di rumah. Sehingga pembentukan karakter menjadi lebih maksimal.

Pembelajaran yang dilakukan di sekolah memegang peran yang cukup strategis karena berkaitan dengan nilai kognitif dan juga nilai afektif. Di mana siswa awalnya akan terpaksa berperilaku baik karena penilaian.  Tetapi akhirnya akan menjadi habit atau kebiasaan baik apabila mereka terbiasa berprilaku baik dan bertuturkata baik.

Buka hanya nila-nilai pancasila, agama kita pun mengajarkan untuk selalu berperilaku dan bertuturkata yang baik.  Maka penerapan nilai-nilai ini menjadi sejalan dengan aplikasi dari perintah agama / keyakinan kita.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan salah satunya akan menjadi efektif apabila dalam penilaian bukan hanya kognitif tetapi juga  diikuti penilaian afektif dan psikomotorik. Jadi selaras antara teori yang di dapat, diterapkan dalam perilaku dan juga tuturkata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun