Mohon tunggu...
Dr. Sarmini
Dr. Sarmini Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Dosen

Guru dan dosen S1 : Pendidikan S2 : manajemen Pendidikan S3 : MSDM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontribusi Positif Pendidik dalam "Kelangsungan Hidup Pendidikan" (Edisi Hari Pendidikan Nasional)

2 Mei 2021   10:26 Diperbarui: 2 Mei 2021   11:03 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SMA Islam Nabilah, Batam / dokpri

    Oleh : Dr. SARMINI, S.Pd.,MM.Pd

Hari ini ,tepatnya tanggal 2 Mei 2021,  adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu Hari Pendidikan Nasional.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor: 27664/MPK.A/TU.02.03/2021 menyampaikan sejumlah imbauannya terkait peringatan Kemdikbud terkait Hari Pendidikan Nasional tersebut.

Saya menggaris bawahi sambutan dari  Menteri Pendidikan Nadiem Makarim pada kalimat : 

Kita perlu memahami, bahwa pandemi bukanlah satu-satunya tantangan yang kita hadapi. Di depan, masih membentang sederet tantangan yang akan dan harus kita lalui bersama. Mari kita lalui segala tantangan dengan inovasi dan solusi. Mari kita ciptakan sejarah yang gemilang dan tak terbantahkan oleh dunia.

Bahwa dengan bergotong royong, upaya kita untuk mewujudkan Merdeka Belajar akan semakin cepat terlaksana. Silih asah, silih asuh, dan silih asih. Saling memintarkan, saling menyayangi, dan saling memelihara, demi satu tujuan: SDM unggul, Indonesia maju.

Mestinya memang PR kita bersama  ini. Karena banyak yang harus kita kerjakan lebih dari apa yang kita pikirkan sebelumnya agar Pendidikan kita bangkit kembali.

Apa kabar Pendidikan kita  saat ini ?

Mau jawaban jujur ? Sedih pastinya. Tetapi apakah sedih saja cukup ?  Tentunya tidak.  Yang harus kita pikirkan adalah, APA YANG DAPAT KITA PERBUAT, AGAR KITA DAPAT BERKONTRIBUSI POSITIF  DALAM "KELANGSUNGAN HIDUP  PENDIDIKAN"  KITA ?

Kalau bukan kita, siapa lagi ?  Mari kita berpikir bersama :

1. Apa kompetensi kita, maksimalkan dalam aplikasinya.

2. Proaktif dalam kegiatan peningkatan mutu pendidikan.

3. Terus kreatif dalam pembelajaran baik dalam online ataupun offline.

4. Berinovasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar

5. Tentukan Target Pembelajaran sesuai Visi Misi Sekolah

6. Perluas Jaringan yang melibatkan Kerjasama eksternal yang saling menguntungkan untuk instansi/sekolah

7. Terus upgrade ilmu dan terus menambah wawasan dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung : webinar, sosialisasi, workshop, atau membaca serta mengikuti program keilmuan secara onloine lainnya.

8. Menjalin hubungan yang lebih dekat lagi kepada anak didik kita sehingga terjalin ikatan emosional antara guru dan murid. Karena selama masa pandemic ikatan emosional yang selama ini terbentuk, melemah karena selama setahun sudah masa pandemi ini Pembelajaran berlangsung secara online. Pendidikan tanpa kontak fisik menjadi melemah dalam ikatan emosional.

Beberapa kelemahan apabila Pendidikan dilakukan secara online / tidak Tatap Muka langsung adalah :

  • Guru tidak maksimal dalam menjelaskan
  • Siswa tidak maksimal dalam memahami materi pelajaran
  • Terbatasnya waktu belajar
  • Tidak terjalin interaksi dengan baik
  • Rawan ganggunan, baik gangguan jaringan ataupun dari lingkungan belajar
  • Tidak ada kontak fisik sehingga sangat minim kontak emosional
  • Boros dalam pembiayaan
  • Minim dalam manajemen kelas, karena sulit untuk memantau seiap saat
  • Target pembelajaran sulit didapatkan
  • Guru sebaiknya berfikir untuk menerapkan Blanded Learning, yaitu perpaduan antar Online dan Offline

Senada dengan pendapat penulis di atas, dilansir dari berita  University of Illinois dalam Illinois Online Network (2012) ada beberapa kekurangan e-learning yang harus diantisipasi dan diperhitungkan dalam pengembangannya, kekurangan tersebut terbagi dalam enam kategori utama yaitu: (1) the technology, (2) the student, (3) the facilitator, (4) the administration and faculty, (5) the online environment, dan (6) the curriculum. Ketidaksiapan teknologi, siswa, fasilitator serta kurikulum dalam mengadopsi sistem e-learning akan menjadi faktor yang menjadi kelemahan dari e-learning itu sendiri.

Lebih lanjut dikritisi Bullen dan Beam dalam Suyanto (2010: 7) ada beberapa kekurangan e-learning, yaitu:

  1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
  2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
  3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
  4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
  5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
  6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
  7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.
  8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

Dari hal-hal yang harus kita perhatikan di atas memang membutuhkan energi yang berlebih dalam Pebelajaran di Masa Pandemi ini.  Energi guru seakan terkuras habis ketika pembelajaran ini dilakukan.  Kemudian ketika kembali ke rumah sang guru sudah tidak  ada energi lagi untuk mengurus keluarga.

Bila kita mendengar kalimat " Mulai dari 0 " sering kita dengar ketika kita mengisi bensin untuk kendaraan kita. Di mana bensin identik dengan energi yang akan dipakai untuk melaksanakan aktivitas yang akan kita jalani, dengan sederet target dan pencapaian sesuai ekspektasi kita nantinya.

Begitupun dalam pembelajaran dan pendidikan. Dan dikarenakan kondisi masa Pandemi Covid-19 masih melanda dunia, maka pembelajaran masih diterapkan dengan Blended Learning, yaitu perpaduan antara online dan offline.  Walaupun banyak sekali kelemahan Pembelajaran Online, tetapi menurut Lee dan Owens ( 2004 ) ada beberapa kelebihan dalam Pembelajaran tersebut.

Lee dan Owens (2004 : 191) mengatakan beberapa kelebihan e learning sebagai berikut :

  1. Universal access, yaitu semua orang dapat mengakses web dengan web browser artinya semua orang dapat menyampaikan suatu materi dari mana saja dan kapan saja di seluruh dunia.
  2. Easy of use, internet dan intranet mudah digunakan, mudah dijangkau pengguna secara luas dengan pengalaman komputer yang terbatas sekalipun.
  3. Multimedia content, yaitu teknologi ini mendukung multimedia sehingga isinya dapat lebih menarik serta dapat memfasilitasi cara belajar pengguna dengan gaya belajar yang berbeda-beda.

Tak bisa kita pungkiri  masa pandemi Covid-19 sangat berdampak pada Dunia Pendidikan kita, tetapi bagaimana kita terus me-recharge agar enegri kita jangan sampai ke titik 0, sehingga kita harus terus memantau The Blind Sport supaya tetap eksistensi dunia pendidikan dapat kita pertahankan. Dan lebih dari semua itu adalah terus belajar dari apa yang sudah kita lalui dalam setahun terakhir ini.

Tak ada ksusahanan tanpa kemudahan, tak ada kegelapan tanpa cahaya terang, tak ada ujian niscaya akan mendapatkan naik derajat, janji Allah bahwasannya segala yang terjadi setelah kesulitan akan ada kemudahan-kemudahan setelah kita istiqomah menjalani dengan ikhlas dan terus berjuang mendampingi putra-putri kita dalam pembelajaran dan pendidikan ini.

Demikian semoga manfaat dan Selamat Hari Pendidikan Nasional Tahun 2021

Penulis :

Dr. SARMINI, S.Pd.,MM.Pd

Direktur Pendidikan Sekolah Islam Nabilah, Batam

Dosen Universiats Ibnu Sina

Dosen Universitas Batam

Dosen Pasca Sarjana UT

               

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun