Mohon tunggu...
Dr. Sarmini
Dr. Sarmini Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Dosen

Guru dan dosen S1 : Pendidikan S2 : manajemen Pendidikan S3 : MSDM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontribusi Positif Pendidik dalam "Kelangsungan Hidup Pendidikan" (Edisi Hari Pendidikan Nasional)

2 Mei 2021   10:26 Diperbarui: 2 Mei 2021   11:03 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SMA Islam Nabilah, Batam / dokpri

1. Apa kompetensi kita, maksimalkan dalam aplikasinya.

2. Proaktif dalam kegiatan peningkatan mutu pendidikan.

3. Terus kreatif dalam pembelajaran baik dalam online ataupun offline.

4. Berinovasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar

5. Tentukan Target Pembelajaran sesuai Visi Misi Sekolah

6. Perluas Jaringan yang melibatkan Kerjasama eksternal yang saling menguntungkan untuk instansi/sekolah

7. Terus upgrade ilmu dan terus menambah wawasan dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung : webinar, sosialisasi, workshop, atau membaca serta mengikuti program keilmuan secara onloine lainnya.

8. Menjalin hubungan yang lebih dekat lagi kepada anak didik kita sehingga terjalin ikatan emosional antara guru dan murid. Karena selama masa pandemic ikatan emosional yang selama ini terbentuk, melemah karena selama setahun sudah masa pandemi ini Pembelajaran berlangsung secara online. Pendidikan tanpa kontak fisik menjadi melemah dalam ikatan emosional.

Beberapa kelemahan apabila Pendidikan dilakukan secara online / tidak Tatap Muka langsung adalah :

  • Guru tidak maksimal dalam menjelaskan
  • Siswa tidak maksimal dalam memahami materi pelajaran
  • Terbatasnya waktu belajar
  • Tidak terjalin interaksi dengan baik
  • Rawan ganggunan, baik gangguan jaringan ataupun dari lingkungan belajar
  • Tidak ada kontak fisik sehingga sangat minim kontak emosional
  • Boros dalam pembiayaan
  • Minim dalam manajemen kelas, karena sulit untuk memantau seiap saat
  • Target pembelajaran sulit didapatkan
  • Guru sebaiknya berfikir untuk menerapkan Blanded Learning, yaitu perpaduan antar Online dan Offline

Senada dengan pendapat penulis di atas, dilansir dari berita  University of Illinois dalam Illinois Online Network (2012) ada beberapa kekurangan e-learning yang harus diantisipasi dan diperhitungkan dalam pengembangannya, kekurangan tersebut terbagi dalam enam kategori utama yaitu: (1) the technology, (2) the student, (3) the facilitator, (4) the administration and faculty, (5) the online environment, dan (6) the curriculum. Ketidaksiapan teknologi, siswa, fasilitator serta kurikulum dalam mengadopsi sistem e-learning akan menjadi faktor yang menjadi kelemahan dari e-learning itu sendiri.

Lebih lanjut dikritisi Bullen dan Beam dalam Suyanto (2010: 7) ada beberapa kekurangan e-learning, yaitu:

  1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
  2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
  3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
  4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
  5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
  6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
  7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.
  8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun