Mohon tunggu...
sarmini Dr
sarmini Dr Mohon Tunggu... Dosen - Terus belajar dan tebar manfaat

Seorang yang akan terus belajar dan tebar manfaat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bahayanya Stigma: Lelaki Selalu Harus Kuat dalam Segala Kondisi

11 September 2022   10:29 Diperbarui: 13 September 2022   07:51 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lelaki tidak selalu kuat. (avemariapress.com)

Label dibedakan, dan label atau nama diberikan menurut perbedaan anggota komunitas. Sebagian besar perbedaan individu tidak dianggap relevan secara sosial, tetapi beberapa perbedaan yang diberikan dapat menonjol dalam masyarakat.

b. Stereotip

Stereotipe adalah kerangka ideologis atau kognitif yang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan tentang kelompok dan karakteristik sosial tertentu.Stereotipe adalah keyakinan tentang karakteristik, yaitu tentang atribut pribadi yang dimiliki oleh orang-orang dalam kelompok atau kategori sosial tertentu. keyakinan.

c. Separation

Pemisahan adalah pemisahan kita (sebagai pihak yang tidak distigmatisasi atau distigmatisasi) dari mereka (kelompok yang distigmatisasi). Ketika individu yang berlabel menganggap dirinya berbeda, maka hubungan antara label dan atribut negatif akan menjadi alasan yang sah, sehingga proses stereotip dapat dikatakan berhasil.

d. Diskriminasi 

Diskriminasi adalah tindakan mempermalukan orang lain karena menjadi anggota suatu kelompok. Diskriminasi merupakan salah satu komponen perilaku, perilaku negatif terhadap individu, karena individu merupakan anggota kelompok tertentu.

Stigma di masyarakat tentang : " lelaki kuat, tidak boleh menangis, tidak boleh mengeluh, harus selalu dapat menyelesaikan masalah....." dan sebagainya masuk dalam jenis Stigma Labeling. Dalam Stigma Labeling ini, mempunyai dampak yang luar biasa terhadap seseorang yang tidak sesuai dengan stigma yang ada. Dia merasa lemah sebagai seorang lelaki, merasa tidak berguna, merasa tidak dibutuhkan dan dampak paling buruk adalah tidak pantas hidup. Apabila masalahnya sudah seperti ini, harus ada pihak ketiga yang dapat mencairkan suasana dan menjadi pendengar yang baik untuk orang tersebut. Dibutuhkan psikolog dan juga orang yang deket dengannya agar tidak mencapai klimaks negative, yaitu bunuh diri.

Dalam masyarakat sangat kaku menilai dan membuat stigma, sehingga membuat dampak buruk bagi seorang lelaki yang tidak meemnuhi stigma tersebut. Betapa berat seorang lelaki agar memenuhi stigma :

  • Lelaki tidak boleh menangis, tidak boleh mengeluh
  • Lelaki harus kuat dan dapat menyelesaikan segala masalah
  • Lelaki pantang untuk minta pertolongan orang lain
  • Lelaki harus dapat memenuhi segala kebutuhan keluarga seorang diri, tanpa bantuan istri
  • Lelaki tidak boleh menceritakan masalahnya terhadap orang lain

Stigma yang berat, bila seorang lelaki mempunyai masalah yang memang betul-betul membutuhkan orang lain untuk berperan dalam ikut membantu sebagai problem solver. Karena sehebat apapun, sebagai mahkluk social kita membutuhkan orang lain. Apalagi sedang mendapat ujian yang berat. Maka motivasi internal dan eksternal sangat dibutuhkan agar terhindar dari dampak negative stigma dari masyarakat tersebut.

Selaras dengan hal tersebut terkait dampak stigma, menurut Phulf (Indriani & Damalita, 2015) menemukan ada beberapa dampak atau akibat dari stigma, yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun