Materi yang diberikan kali ini dengan tema " Pengaruh Pola Asuh, dan Pola Dididk Terhadap Pola Pikir" adalah Persepsi Pendidikan dari sisi Pandang Anak serta orang tua , tetapi karena di pondok hanya ada para santri, tanpa didampingi oleh orang tua, dan benar ini sangat menarik untuk mereka. Karena kelas workshop menjadi sangat interaktif dan ramai sekali dengan sharing mereka dan tanya jawab. Para santri sangat cerdas dan kritis serta mempunyai cara pandang yang berbeda satu sama lain tentang sebuah Pendidikan.
Pertanyaan yang diberikan oleh para santri bervariasi, di antaranya :
- Apa perbedaan pola asuh dan Pola didik ?
- Mengapa pola asuh dan pola didik berpengaruh terhadap pola pikir?
- Bagaimana Pola didik dalam Islam ?
- Kenakalan remaja apakah ada kaitannya dengan pola asuh ?
- Pemakaian Gadget apakah berpengaruh terhadap pola pikir ?
- Dan banyak lagi pertanyaan lain
Selain itu pemateri juga mempunyai pertanyaan yang ditujukan untuk para santri. Di luar dugaan ternyata mereka mempunyai kecerdasan yang istimewa dalam memjawab pertanyaan-pertanyaan dari naras umber. Pastinya dari sisi pandanga mereka. Pertanyaan narasumber saat itu adalah :
- Siapa yang mempunyai inisiatif terlebih dahulu, Ketika memutuskan belajar di pondok tahfidz Argo Nurul Islam ?
- Apa yang menjadi keistimewaan dalam belajar hafalan Al Qur'an di Pondok Tahfidz Argo Nurul Islam ?
- Apa suka duka belajar dan menuntut ilmu jauh dari orang tua ?
- Apa harapan mereka dari menuntut ilmu di Pondok Tahfidz Argo Nurul Islam ?
- Apa harapan orang tua terhadap anaknya Ketika menuntut ilmu di Pondok Tahfidz Argo Nurul Islam ?
- Apa pesan orang tua yang diingat oleh para santri ketika melepas Ananda di Pondok Tahfidz Argo Nurul Islam ?
Jawaban para santri sangat beragam, ada yang inisiatif orang tua bahkan ada yang berinisiatif sendiri Ketika memutuskan mondok di Pesantrean Argo Nurul Islam. Mereka juga mempunyai pandangan bahwa dengan menuntut ilmu di Pondok Argo Nurul Islam, citi-cita di akhirat / di syurga dapat memberikan mahkota untuk orang tuanya, masyaAllah. Menutur mereka lebih banyak Sukanya belajar di pondok dari pada dukanya. Dukanya katika mereka merasakan kangen kepada orang tua, selain itu semua kegiatan yang mereka lakukan sangat menyenangkan, sehingga mereka kerasan di pondok.
Dan katika naras umber bertanya harapan orang tua terhadap para santri, Sebagian besar mereka menjawab, agar menjadi penghafal Al Qur'an yang taat kepada perintah Allah dan dapat menjadi tabungan orang tua di syurga, serta dapat memeberikan syafaat untuk keluarganya. MasyaAllah. Bahkan ada jawaban dari anak yang bernama Billal, Ketika naras umber menanyakan, apa yang ingin dikatakan kepada orang tuanya, bila ibunya melihatnya, jawab Billal adalah, " Ibu, sehat-sehat di rumah ya". Indah dan mengharukan.
Harapan orang tua terhadap anaknya memang tak berlebihan, dan pondok adalah pilihan yang tepat dalam anak menghafal Al Qur'an.
Di Pondok Argo Nurul Islam ini juga mengedukasi anak-anak santri untuk bersosialisasi bila sudah turun ke masyarakat, yaitu dengan membekali dengan ketrampilan hidup, kemandirian dari ilmu bercocok tanam, beternak, dan berkebun.
Bersyukur sekali orang tua yang anaknya belajar di pondok ini.Â
Sejalan hal tersebut, dalil terkait anak sholeh
Artinya:
"Apabila manusia mati maka amalnya terputus kecuali karena tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakan orang tuanya." (HR. Ahmad 9079, Muslim 4310, Abu Daud 2882 dan yang lainnya).