Mohon tunggu...
Sarmila
Sarmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

History

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Ismail Raji Al Faruqi sang Cendekiawan Muslim

24 Juni 2024   21:00 Diperbarui: 24 Juni 2024   21:03 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar karya yang ditulisnya berhubungan dengan Islamisasi ilmu pengetahuan, dan dia menekankan perlunya mengakui tauhid sebagai landasan setiap disiplin ilmu. Bahkan, dalam beberapa karyanya, ia menganjurkan perlunya Islamisasi ilmu-ilmu sosial.

Sebagian besar karya yang ditulisnya berhubungan dengan Islamisasi ilmu pengetahuan, dan dia menekankan perlunya mengakui tauhid sebagai landasan setiap disiplin ilmu. Bahkan, dalam beberapa karyanya, ia menganjurkan perlunya Islamisasi ilmu-ilmu sosial. Karya terbarunya adalah “Atlas Kebudayaan Islam” yang ditulisnya bersama istrinya Lamya. Buku ini menguraikan peta peradaban dan kebudayaan Islam dari zaman dahulu hingga Abad Pertengahan. Dalam bukunya al-Faruqi ingin memberikan gambaran bahwa peradaban Islam bisa menjadi kebanggaan. Kajiannya mencoba menunjukkan dengan jelas ruh Islam sebagai prinsip yang mengantarkan kepada peradaban Islam yang pernah gemilang, yaitu ruh Tauhid. Dalam bukunya pun al-Faruqi tanpa ragu menulis bahwa inti tamaddun (peradaban) Islam adalah Islam itu sendiri, dan inti Islam adalah tauhid.

Adaapun pemikiran Al Faruqi tentang Penafsiran Al-Faruqi tentang Tauhid sebagai Prinsip Keluarga diperkuat dengan tulisannya tentang topik tersebut. Tauhid sebagai inti ajaran Islam harus diubah menjadi prinsip hidup. Tauhid sebagai prinsip hidup artinya hakikat tauhid mendasari setiap tindakan umat Islam. Makna tauhid yang masih sangat mendasar (keyakinan dan keyakinan tidak ada Tuhan selain Allah) perlu diterjemahkan dan disosialisasikan melalui media. Dan keluarga adalah salah satu media tersebut. Jadi tauhid sebagai prinsip keluarga, menurut al-Faruqi berarti keluarga sebagai sarana untuk memenuhi tujuan ilahi (perbudakan). Sebagai prinsip keluarga, tauhid menjadi landasan seluruh aktivitas keluarga. Pemikiran Ismail Raji al-Faruqi merupakan prinsip pendidikan akhlak keluarga yang dapat dijelaskan dengan menggunakan pemikirannya sebagai landasan penerapan sekolah akhlak dalam keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun