Mohon tunggu...
Sarkoro Doso Budiatmoko
Sarkoro Doso Budiatmoko Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat bacaan

Bersyukur selalu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

PPN Naik, "Jimpitan" Jadi Katup Pengaman

27 Maret 2024   09:39 Diperbarui: 2 April 2024   03:08 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan semakin lengkap oleh adanya beberapa warung sayur dan penjual mi ayam keliling. Warung sayur menjadi tempat belanja bahan makan sehari-hari. Pemilik warung dan warga yang berbelanja dan hidup berdampingan saling mencukupi dan saling menghidupi. 

Pergaulan dan hubungan antar warga sejauh ini serasi, harmonis, saling sapa dan sesekali saling kunjung. Pertemuan warga diadakan sebulan sekali di rumah warga secara bergantian sekaligus menjadi ajang silaturahmi. Di pertemuan inilah dibahas berbagai hal menyangkut kepentingan, hak serta kewajiban warga. 

Keguyuban juga terbangun di pos kamling, tempat berkumpulnya warga saat mendapat giliran ronda malam. Setiap KK mendapat giliran ronda sekali dalam seminggu. Selain menjaga keamanan, petugas ronda keliling dari rumah ke rumah memungut jimpitan. Besarnya disepakati bersama dan tidak terlalu memberatkan. 

Jimpitan inilah sumber dana utama untuk semua kegiatan RT. Dari dana jimpitan yang terkumpul warga bisa merayakan hari-hari besar, tahun baru dan kegiatan kemasyarakatan lainnya. Karenanya, bisa dikatakan RT ini tidak pernah sepi dari perayaan hari besar nasional maupun hari besar agama. 

Bahkan dari jimpitan ini, kelengkapan olahraga pun mampu diadakan. Jika ada kekurangan dana, warga yang lebih mampu dengan suka hati mengulurkan tangan. Mereka, warga, memilih berswadaya ketimbang membuat proposal dan meminta sumbangan ke sana-ke mari. 

Jimpitan yang terkumpul membuat detak jantung dan nadi kehidupan RT terjaga dinamikanya. Bahkan yang  masuk kriteria miskin dan berhak menerima bansos pun tetap dengan rela hati setor jimpitan. 

Suka hati, sukarela dan tidak ada yang berkeberatan karena manfaat dari jimpitan pun mereka rasakan. Warga percaya tidak akan ada kebocoran. Ketika rasa percaya sudah tertanam, kelola dana pun menjadi aman. Jimpitan menjadi katup yang bisa dibuka kapan saja ketika warga ingin pelesiran, hiburan dan sedikit bersenang-senang. 

Bersenang-senang diperlukan warga di RT ini yang kenyang dengan cobaan dan tempaan jaman. Tempaan datang saat harga-harga kebutuhan hidup dan PPN naik yang tak kuasa dihindari. Tempaan yang malah membuat mereka semakin kenyal dan cepat menyesuaikan diri dengan keadaan, seberat apa pun. 

Bersenang-senang sekedar untuk membuat hati senang membuat badan makin kuat dan  hidup bertambah mandiri. Badan memang harus sehat dan kuat supaya tetap terus mampu mengisi jimpitan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun