Mereka itu orang muda perkasa yang mendahulukan kepentingan umum dan yang lebih membutuhkan. Mereka ini dengan gagah berani yang membuka jalan untuk ambulan menerobos kemacetan lalu lintas. Mereka juga adalah insan yang penuh empati rela membantu korban bencana tanpa melhat latar belakang suku, agama, golongan dan status sosialnya.Â
Mereka juga adalah orang yang ditengah maraknya ketidakpedulian tetapi masih bersedia berhenti saat lampu menyala merah, membuang sampah pada tempatnya, tidak mengotori sungai dan lingkungan dengan kotoran apapun jenisnya, apalagi jenis yang susah terurai. Mereka rela antri dengan tertib teratur.Â
Dari mereka muncul secercah harapan cerah bagi masa depan bersama ditengah-tengah banyak orang yang tanpa rasa malu mempertontonkan sikap egois, mengutamakan keluarga, mementingkan kawan sendiri dan menomorsatukan golongannya.Â
Merekalah pencerah di tengah-tengah orang-orang yang tidak amanah mengemban kepercayaan. Merekalah penebar benih-benih kebaikan tanpa pamrih.Â
Mereka orang yang langka ini adalah orang yang tidak bosan dan tidak pernah berhenti berbuat baik dan menebar kebaikan dalam keramaian maupun dalam kesenyapan jauh dari berita, jauh dari niat berburu konten demi setumpuk rupiah dari media sosial. Mereka Pahlawan tanpa Hari Besar.Â
Mereka sepantasnya diberi kesempatan untuk terus tumbuh. Kalaupun tidak mampu memberi kesempatan, setidaknya tidak dihalangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H