Saat ini, daripada menutup tanah halaman dengan paving blok ataupun semen, meski sedikit, akan jauh lebih baik menutupnya dengan menanam pohon atau tanaman kecil. Tanaman, berperan dalam konservasi lingkungan, perakarannya mencengkeram tanah dan menahan air tanah sehingga tidak cepat menguap dan tidak cepat mengalir menggerus permukaan lantai tanah menjadi banjir dan banjir.Â
Bagi yang punya lahan luas, banyak uang dan besar hati, bisa meniru sepasang suami istri di Brazil. Sejoli ini, seperti diberitakan oleh "Science is Amazing" melalui twitter @AMAZINGSCIENCE, 10 Pebruari 2021, menanam dua juta pohon dalam 20 tahun untuk menghutankan kembali area gundul.Â
Tidak perlu menunggu besar, menunggu mampu untuk berbuat sesuatu yang baik. Seperti cerita burung pipit kecil yang berusaha ikut memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim a.s. menggunakan paruh kecilnya. Si pipit tidak berpikir akan kemampuannya memadamkan kobaran api, ia hanya ingin Allah Yang Maha Kuasa tahu kepada siapa dia berpihak.Â
Menanam pohon adalah wujud keberpihakan kepada kehidupan masa kini dan masa datang. Bagi yang kecil tidak perlu berkecil hati. Ada banyak tanaman kecil dan hias yang menghasilkan oksigen dan menyerap racun yang bisa ditanam di sekitar rumah.Â
Ada satu jenis tanaman hias yang dikenal dengan nama lidah mertua. Entah mengapa diberinama demikian, tetapi menanam lidah mertua di halaman selain mempercantik pemandangan tanaman ini juga dikenal menghasilkan oksigen alias udara segar. Â Â
Lidah yang satu ini memang beda. Coba tanam dan rasakan kesejukan saat duduk di dekatnya di tengah terik matahari. Oksigen yang dihasilkannya ikut andil menciptakan kesejukan sekitar. Â Sejuk yang menyehatkan, menambah daya tahan badan, menjaga kehidupan, melestarikan lingkungan dan bisa mengurangi kesibukan RS.Â
*SDB.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H