Mohon tunggu...
sari widiarti
sari widiarti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance writer

Halo, terimakasih sudah mengunjungi tulisan saya. Sering ngobrolin tentang beauty, buku, drakor dan masih banyak lagi

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel CADL, Sebuah Novel Tanpa Huruf E

23 November 2023   05:00 Diperbarui: 23 November 2023   05:39 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain Lamin yang merupakan tokoh utama pada masa sekarang, Bagus di masa lalu (tahun 90an), ada beberapa tokoh yang menggabungkan jalan cerita antara masa lalu dan sekarang. Yaitu Ivan, Kas, Jingan, Baby, dan Mayor Hanam (ada beberapa tokoh yang sekilas muncul).

Mereka ada yang dipihak Zaliman dan ada yang di pihak Lamin meskipun orang-orang tersebut banyak konspirasi juga.

Selain jalan cerita yang bikin gregetan dan penasaran setiap babnya, kondisi masyarakat ataupun kondisi sosial Wiranacita bikin pembaca mampu merasakan bagaimana kelam dan kerasnya kehidupan di sana, mayarakat yang enggan membaca, enggan menelisik lebih dalam informasi, mudah tertipu berita palsu dan main hakin sendiri, bikin suasana di sana tuh kaya sama aja antara diktator dan masyarakat, sama-sama nggak diandalkan. 

Padahal ada anak-anak mudah yang getol melakukan perubahan, tapi "dimatikan" oleh penguasa, antara dilenyapkan atau diberikan jabatan yang ujung-ujungnya malah berpihak pada diktator, begitu sebaliknya, masyarakat awam juga nggak ambil pusing bagaimana anak-anak muda ingin ambil peran untuk perubahan, malah masyarakat gampang kemakan hoax, gampang main hakim sendiri, gampang percaya penguasa padahal belum tentu membawa kebajikan untuk masyarakat. Wiranacita seperti tidak memiliki masa depan.

"Buat saya, baris-baris ini artinya iman itu mirip pisang. Manis dan lunak. Mudah diolah, banyak yang suka. Itulah yang buat orang suka olok-olok iman orang lain. Orang-orang bisa marah. Namun dalam hati siapa yang tahu? Jangan-jangan justru olok-olok imanlah yang paling ditunggu masyarakat". obrolan Kas dengan Lamin, halaman 35.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun