Mohon tunggu...
Andriani Sariwardani
Andriani Sariwardani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ilmu pendidikan(manajemen Pendidikan)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rinduku

11 April 2024   10:00 Diperbarui: 11 April 2024   10:05 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami saling berpelukkan dan melepakan rindu sambil berbincang - bincang. Aku segera menuju dapur untuk memanaskan bawaan mbayu - mbayuku. Alhamdulillah lebaran tahun ini kami lengkap berkumpul. Setelah selesai semuanya, aku menuju kamar untuk tidur, karena kulihat mbayu, masku dan keponakanku semua sudah terlelap. Ada yang tidur di ruang tamu, ada yang di ruang keluarga ada juga yang tidur di kamar. Aku memilih tidur di kamar mami dan papi. Karena aku ingin mengenang mereka.

Tak lama kemudian, saat aku duduk ditepi ranjang, aku melihat foto kusam yang terpajang di dinding kamar. Gambar papi mengenakan pakaian tentaranya lengkap dengan tanda jasanya. Aku melihatnya sambil tersenyum, teringat saat aku akan pergi ke Jakarta, papi mengantarku ke stasiun dan sebelum kereta tiba, papi sudah ijin untuk pulang. aku tau kenapa papi tidak menungguku sampai berangkat, karena papi tidak mau menangis saat aku pergi. 

Aku segera beranjak ke kamar mandi dan mengambil air wudhu. Aku segera sholat Isha yang aku tadi lupa melakukannya. Saat aku sholat, tak terasa aku meneteskan air mata. Ya Allah aku rindu saat papi membangunkan kami untuk saur dan santapan saur selalu papi yang membuatkannya.Dan sat lebaran seperti sekarang ini, papi selalu membangunkan kami untuk sholat Id di alun - alun. Saat ini sangatlah aku rindukan. Selesai sholat, aku membacakan surat Alfateha untuk papiku. Aku sangat dekat dengan papiku ketimbang dengan mamiku. 

Aku terlelap diatas sejadahku dan terbangun saat ada tangan mungil mengelus pipiku, aku membuka mataku. Kulihat gadis kecil membawakan ku mukena baru yang masih dibungkus plastik dan diberikan pita. Aku tersenyum dan menyapanya.

" Assalamualikum cantik, ini buat bulek ya. " , Sapaku. Gadis itu mengangguk dan memulai bicara, 

" Kok bulek tidur di sini? " Tegurnya. 

" Iya, bulek ketiduran di sini. Indah udah sholat subuh? " Tanyaku,

" Sudah, aku juga sudah mandi. Sebelum sholat Subuh aku mandi dulu." Jelasnya.

" Ya udah, bulek mau mandi dan sholat Subuh. Nanti kita juga siap - siap sholat Id. " Penjelasanku. aku segera menuju kamar mandi.

Jam 06.00 kami sudah siap - siap menuju alun - alun untuk sholat Id. Tiba - tiba aku meneteskan air mata kembali. Aku teringat sat itu papi sudah siap di atas mobilnya, menunggu kami. Sekarang mas Dedi yang melakukan itu. Dan mas Dedi sangat persis banget sama papi. 

Mas Dedi melihat aku dan tersenyum, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun