“Silakan aja sih,tapi pekerjaanku nggak rapi-rapi banget. Maaf yah teman-teman. Soalnya aku ketiduran, padahal niatnya sih ngerjain.” kata Marini dengan rengekannya yang khas.
“Ya udah, mana pekerjaanmu? Kita-kita belum ngerjain samasekali, kamu sih masih mending.” sambil melihat-lihat pekerjaan Marini, Tisha pun terkejut. Ternyata sudah belasan lembar ia kerjakan meski masih dalam bentuk reng-rengan (coret-coretan).
“Ini Tis, Aul, Mel. Aku ada rekaman soal acara Warta Malam. Kalau mau ndengerin ya monggo. Maaf ya kalau suaranya agak kresek-kresek.” Kata Marini sambil membenarkan poninya.
Akhirnya mereka berempat mengerjakan tugas resume itu sampai pukul 6 pagi. Karena jam 07.30 mereka harus ada di kampus, mengumpulkan tugas OSPEK yang bejibun banget itu. Tatkala waktu menunjukkan pukul 06.40 tak ada satupun dari mereka yang selesai menunaikan tugasnya.
“Duh udah hampir jam tujuh nih, dan kita belum selesai ngerjain tugas. Mana belum mandi lagi.” kata Meylani.
“Ya sudah, kamu mandi di kostku aja Mel. Mumpung nggak ada yang make kamar mandi. Nggak papa kok, daripada baunya nyebar kemana-mana. Hihihi.” kata Marini menawarkan kamar mandinya untuk dipakai.
“Eh, kita pulang aja yuk. Kita kan nggak bawa baju dresscode kemeja putih lengan panjang, plus rok warna hitam.” Kata Tisya mengingatkan Meylani dan Aulia.
“Pulang aja yuk Mel, Tis. Masak kita ke kampus nggak mandi.” kata Aulia
“Mendingan kita nggak usah mandi aja sekalian. Biar kompak. Daripada tugas nggak selesai. Sekarang aja kita menuju kosan Aulia, kost dari kita-kita yang paling deket dari kampus.” ujar Tisha menyarankan.
Merekapun bergegas menuju kampus. Marini mengenakan kemeja lengan panjang yang kedodoran. Dasi warna hitam yang lebarpun menegaskan appearancenya yang nggak up to date.
TTD - SST