Mohon tunggu...
Mita Yulia H (Mita Yoo)
Mita Yulia H (Mita Yoo) Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis fiksi, karya yang telah terbit antara lain KSB, R[a]indu, dan Semerah Cat Tumpah di Kanvasmu Bergabung dalam beberapa komunitas menulis dengan dua puluhan buku antologi cerpen dan puisi Lihat karya lainnya di Wattpad: @mita_yoo Dreame/Opinia/KBM/YouTube: Mita Yoo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pindah

13 Juni 2023   19:30 Diperbarui: 13 Juni 2023   19:35 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/906771706209189511/

"Semoga nanti pacarmu nggak marah sama aku," kataku.

Dia mendaratkan jari telunjuknya ke dahiku. Membuat kepalaku miring ke kanan sehingga aku harus mendorongnya kembali ke sisi kiri. Kata nenek supaya otakku tak bergeser hahaha.

"Nggak usah banyak drama. Kau tahu sendiri pacarku kabur gara-gara ngelihat aku harus transfusi darah karena jatuh pas olahraga," katanya.

"Sayang banget aku nggak bisa bawa kamu masuk koper, Ndra." Aku mencoba menghiburnya.

"Maksudnya kau mau mutilasi aku, hah? Sadis kali otak kau itu ya!"

Kini aku harus mencubit lengannya hingga dia mengaduh. "Otakmu itu yang geser! Sembarangan kalau ngomong! Sebasing becakap!"

"Jadi, kita ngapain malam ini? Kita harus buat kenangan yang tak terlupakan, Nad."

Otakku seketika berpikir. Pikiran-pikiran tentang ide yang harus direalisasikan dalam bentuk nyata bersama dengan laki-laki normal yang tak menganggapku perempuan. Ketika aku akan mengatakan ide di otak dalam satu kalimat, dia lebih dulu berbicara.

"Gimana kalau kita check-in hotel, Nad?" kalimatnya memecah keheningan.

Aku hampir mengumpat jika saja tangannya tak berada di depan bibirku. Ketika bibirnya berada di atas jari-jarinya yang panjang, meninggalkan jejak harum manis kopi dan selekuk senyum cerah di antara gelap malam.

"Jangan lupakan aku, Nad. Kalau kau kembali ke sini suatu saat nanti, temui aku. Aku janji, nggak akan pernah mengganti nomor hape. Aku janji," katanya setelah membiarkan aku mengisi kekosongan paru-paru dengan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun