"Oke, kayaknya kita sudah punya kesimpulan untuk diskusi kali ini. Terima kasih untuk kehadirannya. Kalau yang ada kelas, silakan ke kelas. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Masing-masing dari kami mulai beranjak meninggalkan ruangan. Aku melangkahkan kaki menuju kelas di lantai dua. Ketika berada di tangga, aku melihatnya mulai menaiki anak tangga.
"Shinta Putri Setiawan!" kataku dengan suara yang membuat beberapa orang turut mendongakkan kepala ke arahku.
Shinta hanya melambaikan tangan ke arahku tanpa membalas teriakan namaku. Aku menunggunya di sisi anak tangga terakhir.
"Kamu tuh ya! Dipanggil nggak nyahut!" Aku cemberut sebelum menggamit lengannya.
"Ghea, orang manggil itu dari deket. Nggak dari lantai dua pas aku baru naik tangga. Salah kamu sendiri!" katanya.
"Dasar Shinta Putri Setiawan! Bilang aja kamu malu dilihatin orang-orang," balasku.
"Aku 'kan omega woman. Nggak suka cari perhatian," katanya.
"Alah! Alasan aja! Bilang aja malu, nggak usah cari pembenaran, deh!"
Dia terkekeh. Kemudian mendaratkan cubitan kecil di lenganku sebelum melangkah lebih dulu memasuki ruang kelas.
#MY, 180323