Ketika bel jam pelajaran dimulai baru saja berbunyi, Farah melangkahkan kaki menuju ruangan utama di sekolah itu. Ruangan istimewa karena tak semua orang di sekolah itu pernah memasukinya. Dia bertanya pada seorang pria paruh baya yang membawa berbagai macam kunci di tangannya.
"Ada, Bu. Kepala sekolah baru datang," katanya.
Pintu ruangan itu sedikit terbuka. Farah mengetuk pintu beberapa kali dan mengucap salam.
"Masuk!" kata seseorang di ruangan.
Farah melangkahkan kaki mendekati meja dengan plakat akrilik mengkilap -Kepala Sekolah dicetak dengan tinta hitam- di plakat itu.
"Silakan duduk," kata perempuan itu.
Farah menarik kursi untuknya. "Terima kasih, Bu. Saya tidak pandai berbasa-basi, Bu. Jadi saya akan langsung saja."
"Silakan."
"Saya ingin melaporkan siswa yang sudah melakukan hal tidak menyenangkan terhadap saya kemarin. Sepulang sekolah, saya ..."
"Kamu disiram seember air es oleh siswa kelas VIII E, betul?" kalimat perempuan itu menghentikan ucapan Farah.
Farah mengangguk, "Benar, Bu."