Mohon tunggu...
Mita Yulia H (Mita Yoo)
Mita Yulia H (Mita Yoo) Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis fiksi, karya yang telah terbit antara lain KSB, R[a]indu, dan Semerah Cat Tumpah di Kanvasmu Bergabung dalam beberapa komunitas menulis dengan dua puluhan buku antologi cerpen dan puisi Lihat karya lainnya di Wattpad: @mita_yoo Dreame/Opinia/KBM/YouTube: Mita Yoo

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Episode: Tinggal

3 Februari 2023   12:53 Diperbarui: 3 Februari 2023   12:54 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya mau lah!" Dian spontan menyahut, sebelum buru-buru meralat ucapannya. "Maksudnya ka-kalau memang ada yang serius ngapain ditolak. Iya 'kan, Ibu Guru cantik?" Dian melempar senyum ke arah Aysa. Ada getaran aneh ketika nama Gio disebut. Namun, dia tak pernah berharap banyak. Dian juga menyadari jika perbedaannya dengan Gio terlalu mencolok.

"Iya. Kalau kamu memang suka, suruh dia lamar kamu secepatnya. Kalau dia serius, dia pasti datang ke orangtuamu," Aysa mencoba menjelaskan pada Dian.

"Nggak tahu, deh. Dian juga masih takut. Takut abi nggak setuju, Dian takut abi marah kalau ada laki-laki ke rumah," keluh gadis itu.

"Nanti Ammi bakal bantu. Kamu bicarakan dulu aja sama Gio," Zidan mencoba memberi semangat pada keponakannya itu.

"Iya, Ammi. Nanti Dian coba. Tapi masalahnya Dian tuh jadi pendiam kalau sama Mas Gio. Kadang-kadang malah nggak bisa dikontrol, malu-maluin lah!" Gadis itu menutup wajahnya seketika.

"Nggak apa-apa, ngomong aja pelan-pelan. Ammi waktu deketin perempuan yang sekarang jadi istri juga begitu kok, gugup," aku Zidan sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Aysa. Perempuan itu hanya tersenyum.

"Gitu, ya? Tapi kalau nanti abi nggak setuju gimana?" Dian kembali termenung.

"Nanti Ammi bantuin, Ammi tahu kelemahan abimu. Tenang aja, kalau dia jodoh kamu, nggak akan kemana."

"Makasih ya, Ammi ..." Dian seketika menarik bibirnya ke atas. Hatinya berharap, akan ada jalan baginya untuk bisa bersama laki-laki itu.

***

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun