Cambridge University Press, penerbit di bawah UC, merupakan penerbit tertua di dunia, dan merupakan penerbit universitas kedua terbesar di dunia. Perpustakaan di kota ini memiliki sekitar 15 juta buku, 8 juta di 114 perpustakaan Cambridge University Library yang adalah perpustakaan riset yang mendapat hibah 1 kopi buku yang diterbitkan di seluruh UK dan Irlandia. Di UC juga kita temukan 8 museum sains dan budaya, serta kebun botani yang luas dan sangat menyegarkan mata.
Sementara sulit untuk menentukan kekuatan Oxford di bidang apa—karena hampir semua bidang Oxford mendapat peringkat, Cambridge secara khusus mempertahankan kekuatannya di matematika, walaupun tetap ada beragam riset dan perkuliahan bidang lain di UC. Tradisi panjang ilmu-ilmu sains dasar yang ditanamkan ilmuwan-ilmuwan besar dunia seperti Newton tampaknya telah mendarah daging sehingga terus terjaga hingga saat ini dan melahirkan pelbagai penghargaan di bidang matematika.
Bila Oxford memilik 38 kampus utama, ada 31 universitas di pusat kota Cambridge dengan 3 kampus hanya menerima perempuan. 20% dari jumlah penduduk Cambridge adalah mahasiswa di UC sehingga boleh dikatakan kota ini kota orang muda. Pertumbuhan ekonomi di Cambridge melahirkan istilah Cambridge Phenomenon: penambahan 1.500 perusahaan lama dan baru, dan sekitar 40.000 pekerjaan antara tahun 1960 dan 2010 yang terkait langsung dengan keberadaan dan keutamaan insitut pendidikan ini. Wisatawan pun berdatangan ke kota ini untuk menikmati keindahan kampus maupun memberikan inspirasi bagi para mahasiswa (atau sebaliknya).
Memang kunjungan ke Cambridge kali ini, karena hujan yang tidak bersahabat, membuat saya tidak berhasil memotret kecantikan kota ini, berpose di depan kampus-kampus klasiknya, atau menikmati wisata sungai dengan pemandangan indah bangunan bersejarah ratusan tahun. Namun begitu, Cambridge tetap membekaskan kesan mendalam bagi saya. Memandangi bangunan-bangunan dan menapaki jalan setapaknya dalam rintik hujan, seolah saya sedang masuk ke dalam sejarah bersama para ilmuwan besar pada masa itu dan masa sekarang. Dan setelah berkunjung ke Oxford dan Cambridge, sepertinya sulit bagi saya mengatakan yang mana lebih bagus karena menyaksikan Oxford atau Cambdrige, berarti memandang saksi hidup perkuliahan yang sudah berlangsung lebih dari 800 tahun. Bukankah itu saja sudah luar biasa? []Sari Meutia, 25 April 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H