Pendidikan Islam dan mobilitas sosial, konsep dan teori mobilitas sosial, konsekuensi dan dampak mobilitas sosial pendidikan Islam
A. Pendidikan islam dan mobilitas sosial
1. Pengertian pendidikan islam
    Pendidikan islam adalah proses pembelajaran yang melibatkan latihan bagi siswa dalam mengelolah perasaan mereka, sehingga setiap tindakan, keputusan, dan pendekatan mereka terhadap segala bentuk pengetahuan selalu didasarkan pada nilai-nilai spritual dan etika islam. Pendidikan dapat didefinisikan dengan berbagai istilah seperti tarbiyah( pendidikan yang berfokus pada pengasuhan dan pengembangan), ta'lim(pengajaran), ta'dib( pemberian adab atau etika), namun tujuan akhirnya dalam pendidikan islam adalah sama, yaitu untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia. Pendidikan islam berusaha membentuk individu yang berkarakter kuat, memiliki moral yang tinggi, dan mampu menjalankan peran sebagai khalifah di bumi.
2. Pengertian mobilitas sosialÂ
Dalam sosiologi, istilah mobilitas sosial merujuk pada perpindahan status atau kedudukan seseorang atau kelompok dalam hierarki sosial. Mobilitas ini dapat terjadi pada individu maupun kelompok secara keseluruhan. Dalam konteks individu, mobilitas sosial mencerminkan perubahan posisi atau status seseorang dalam masyarakat, misalnya seseorang yang awalnya bekerja sebagai tukang lalu mengalami peningkatan sosial menjadi guru. Ini menunjukkan perubahan status pekerjaan yang juga berkaitan dengan perubahan pengakuan sosial dan ekonomi.
   Mobilitas sosiasl, menurut Hadinoto adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu kedudukan ke kedudukan lain, di mana kedudukan dapat merujuk pada situasi tempat atau status. Idi menjelaskan bahwa mobilitas sosial adalah pergerakan masyarakat dalam upaya menuju perubahan yang lebih baik. Vembrianto mendefinisikan mobilitas sosial sebagai perpindahan individu dari satu posisi  sosial ke posisi lain dalam struktur sosial. S. Nasution membagi pengertian mobilitas sosial menjadi dua, pertama, perubahan kedudukan suatu sektor masyarakat terhadap sektor lain, seperti perubahan status guru dari masa lalu hingga sekarang. Kedua, adanya peluang bagi individu untuk berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya, yang bisa dilihat dari lingkungan tempat individu tersebut berada. Menurut Ravik Karsidi, mobilitas sosial adalah kesempatan bagi masyarakat untuk naik kelas sosial dalam struktur sosial, yang bisa mengarah pada peningkatan atau penurunan status, atau tetap berada pada posisi sosial yang sudah diraih.
  3. Peran pendidikan terhadap mobilitas sosialÂ
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses mobilitas sosial, karena melalui pendidikan, seseorang dapat memperoleh pengetahuan yang sebelumnya tidak dimiliki. Pengetahuan inilah yang kemudian membawa perubahan positif  dalam kehidupan masyarakat, serta mendorong terjadinya kemajuan sosial. Pendidikan tidak hanya membuka wawasan, tetapi juga memberikan kesempatan yang lebih luas bagi individu untuk mendapatkan kesempatan yang sama tanpa terhalang oleh perbedaan status sosial. Di era modern ini, dinamika sosial yang terus berubah memungkinkan pendidikan menjadi alat yang efektif dalam meminimalkan perbedaan-perbedaan tersebut, serta membantu individu untuk meningkatkan status sosial mereka melalui jalur pendidikan yang lebih merata.
B. Konsep dan teori mobilitas sosialÂ
Berikut ini  adalah beberapa konsep dari mobilitas sosial yaitu: Class origin dan class deamobility, hal pertama melakukan studi adalah harus mengidentifikasi dan menentukan kelas sosial orang tua( class origin, Ishida & Miwa,2005:6), dan dipahami sebagai kelas sosial responden pada saat penelitian dilakukan( class destonation, Ishida & Miwa,2005:6). Identifikasi dan penentuan ini mutlak diperlukan dengan maksud untuk melihat ada atau tidaknya perubahan kelas sosial dari orang tua ke responden.