Mohon tunggu...
Sari Kriswahyu
Sari Kriswahyu Mohon Tunggu... -

a simple, practical and easy listening mommy

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Habis Taun Baruan terus apa....

2 Januari 2016   23:20 Diperbarui: 2 Januari 2016   23:20 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

‘Enaknya kita kemana ya taun baru besok?’

‘…jalan-jalan liat lampu, kembang api sambil makan aja…’

‘…di mall dong, masa di rumah taun baru yang bener aja!’

‘…ke tempat bonyoklah kayak biasa habis dinner ngobrol2 sambil nonton atau nyanyi-nyanyi trus malemnya doa bersama, udah..’

‘…ah ngantuk gue mending di rumah aja, tidur, besoknya aja jalan paling jalanan sepi orang2 pada telat bangun habis taun baruan’

 

Kalo kamu kemana tahun baruan kemarin?...

 

Memang paling seru merencanakan acara bersama teman, pacar, suami, anak-anak, keluarga. Keluar biaya lebih dari malam biasanya itu sudah pasti, asalkan acara lancar dan semua happy no problem kan cuma setahun sekali. Walaupun ada juga yang lebih memilih tidak melakukan pemborosan alias berhemat di rumah saja. Ya apapun pilihannya pergantian tahun tetap disadari oleh semua orang, artinya sudah saatnya bagi masing-masing untuk menutup lembaran tahun sebelumnya dan bersiap memulai mengisi lembaran baru di tahun baru.

 

Dan dengan menyambut tahun yang baru tentu saja tidak lupa menyertakan harapan pribadi agar dapat tercapai di tahun yang baru. Kalau menengok ke belakang pastilah ada yang kecewa karna ada tidak tercapainya harapan untuk terlaksana atau malah ada yang merasa bahwa yang terjadi adalah sesuatu yang tidak direncanakan di tahun sebelumnya, bagi yang berhasil melaksanakan atau menyelesaikan harapan di tahun sebelumnya….selamat ya!

Tidak perlulah merasa kecil hati jika saat mengukur keberhasilan yang dicapai belum 100% misalkan baru 50%... tidak masalah yang penting sudah terlaksana walaupun belum tuntas berarti perlu diselesaikan di tahun berikutnya.

 

Apa yang terjadi biasanya di bulan-bulan awal tahun….mungkin bagi sebagian orang ada yang sudah bisa mengukur keberhasilan cita-cita atau harapan untuk bisa tercapai di bulan-bulan ke depan, ada juga sebagian lagi yang sudah mulai ‘lupa’ dengan harapan di hari-hari awal tahun karena sudah tertumpuk dengan masalah atau pekerjaan lain yang penting juga untuk perlu dihadapi atau selesaikan, sebagian lain ada juga yang menemui jalan buntu karena banyaknya hambatan dalam mencapai harapannya. Apa hal tersebut kamu alami juga atau ada pengalaman lain yang kamu rasakan….

 

Baik atau buruknya hasil dari usaha untuk mencapai cita-cita atau harapan ada baiknya tidak perlu menjadikan hal tersebut sebagai hambatan untuk maju di langkah berikutnya, kalau yang kemarin sudah melakukan kesalahan ya kita juga tidak akan mau mengulangi kesalahan yang sama kan dan hal tersebut pastinya akan menjadi pengalaman yang sangat sangat berharga untuk perkembangan diri kita. Sementara bagi yang sudah berhasil di tahun kemarin, kemungkinan tetap berharap cita-cita di tahun ini tercapai juga bahkan dapat melebihi dari target yang sudah dirancang.

 

Mari kita sama-sama mengingat, tercapai atau tidak nantinya harapan itu yang pasti kita sudah mencoba untuk mengusahakan dan mungkin juga berjuang agar harapan tersebut tercapai. Ingatlah juga kita hidup bersama di dunia ini dengan berbagai keunikan permasalahan yang dihadapi masing-masing individu tapi kita sama-sama ingin mewujudkan kehidupan yang lebih baik untuk kita atau dan keluarga kita bahkan lingkungan kita.

Semoga segala doa dan harapan di awal tahun ini menjadikan kita semua lebih baik dari tahun yang lalu, sukses untuk kita semua, amin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun