Mohon tunggu...
Sari Fitriyani
Sari Fitriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Hai Perkenalkan nama saya Sari Fitriyani asal kota Pontianak. Saya adalah seorang guru yang mengajar di salah satu Sekolah Dasar di Kota Pontianak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar melalui Pembelajaran Innovatif

11 Desember 2022   06:57 Diperbarui: 11 Desember 2022   14:35 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman yang saya alami selama mengajar di SD Negeri 05 Pontianak Timur, Kurangnya minat dan motivasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar peserta didik di kelas. Aktivitas dan hasil belajar peserta didik masih rendah hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

  • Rendahnya motivasi dalam belajar
  • Belum optimal nya pemanfaatan media pembelajaran yang bervariasi dan memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran sehingga peserta didik kurang termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
  • Kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih teacher-center
  • Kurangnya kemampuan Pemahaman membaca peserta didik
  • Metode pembelajaran yang bersifat konvensional
  • Penyajian pembelajaran yang belum bervariasi dan inovatif

Berdasarkan situasi tersebut, guru perlu melakukan upaya perbaikan dalam proses pembelajaran, sehingga masalah tersebut bisa segera teratasi dan tidak menjadi masalah yang berkelanjutan.

Hasil kajian literatur dan wawancara dengan kepala sekolah, pakar, dan rekan sejawat, diperoleh informasi dan saran-saran yang bersifat membangun sebagai solusi yang dianggap relevan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain:

  • Merancang dan melaksanakan pembelajaran yang variatif dan inovatif diantaranya dengan model pembelajaran problem based learning, Cooperative learning.
  • Menggunakan media pembelajaran yang menarik seperti video pembelajaran, gambar, power point, games dan melakukan ice breaking yang menarik baik peserta didik.
  • Penggunaan Metode Scramble untuk meningkatkan Kemampuan Pemahaman peserta didik.
  • Kegiatan pembelajaran yang merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, misalnya kerja kelompok, diskusi, dan tanya jawab.

Praktek Pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena sebagian besar guru mengalami permasalahan yang saya hadapi, sehingga dengan adanya praktik ini dapat menjadi referensi bagi guru-guru lain yang memiliki permasalahan yang sama untuk mencoba praktik baik ini.

Saya sebagai guru memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan pembelajaran di kelas secara efektif dan bermakna bagi peserta didik. Supaya pembelajaran di kelas menarik dan membuat peserta didik termotivasi untuk belajar, kegiatan pembelajaran dapat menggunakan media, metode dan model pembelajaran yang inovatif sehingga membuat peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan aktivitas peserta didik di kelas tampak sehingga berdampak juga pada hasil belajar peserta didik yang dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan penulis menghadapi beberapa tantangan baik dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan aksi.

  • Karakterisktik peserta didik yang beragam menurut guru dalam menyajikan proses pembelajaran yang bisa mengakomodir kebutuhan peserta didik secara menyeluruh.
  • Guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran PBL dan model pembelajaran lainnya
  • Kemampuan guru dalam menyajikan proses pembelajaran yang bermakna, sehingga dalam proses perencanaan aksi memerlukan waktu lebih lama karena perlu melakukan proses diskusi atau konsultasi kepada pihak yang dianggap memiliki pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran yang dipilih dalam aksi yang akan dilakukan.
  • Masih ada peserta didik dalam kelompok yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena kurang kerjasama dan kurang peduli
  • Faktor lingkungan sekolah pada saat perekaman di beberapa aksi lebih tantangan teknis yaitu suara musik, suara soundystem yang kencang dari rumah warga yang pada saat itu ada kegiatan warga, listrik yang sempat padam ketika perekaman.
  • Perekaman yang dilakukan pada siang hari sehingga pencahayaan yang terlalu berlebihan sehingga ketika perekaman tampak gelap karena melawan cahaya.
  • Kamera yang digunakan untuk merekam kurang memadai.

Dalam menyikapi tantangan tersebut, penulis melakukan upaya upaya dalam rangka meminimalkan dampak yang muncul dari tantangan-tantangan tersebut, diantaranya dengan mengkomunikasikan secara baik terkait aksi yang dilaksanakan, melibatkan semua pihak untuk mendukung dalam proses aksi yang dilakukan antara lain :

  • Kepala Sekolah, sebagai pengambil kebijakan sekaligus pihak yang berwenang dalam penandatanganan perangkat pembelajaran yang digunakan.
  • Dosen dan Guru pamong yang selalu membimbing dan memberikan mahasiswa saran dalam penyusunan perangkat, teknis atau cara dalam perekaman yang baik
  • Rekan sejawat membantu perekaman dan meminjamkan kamera untuk di jadikan kamera kedua.
  • Orang tua siswa mempersiapkan kebutuhan peserta didik serta memberikan pendampingan ketika belajar di rumah
  • Peserta didik sebagai subjek utama dalam proses aksi yang dilakukan.

Dalam melaksanakan aksi tersebut, guru melakukan beberapa tahapan yaitu merencanakan aksi, melaksanakan aksi dan melakukan refleksi

  • Tahap merencanakan

Pada tahap merencanakan, dilakukan dengan menyiapkan seluruh perangkat yang diperlukan dalam pembelajaran yang menerapkan model problem based learning dan Cooperative Learning, mulai dari penyusunan RPP, instrumen penilaian , modul ajar, media ajar dan LKPD.

  • Tahap melaksanakan

Adapun tahap pelaksanaan aksi dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Picture and Picture, problem based learning, Metode Scramble yang langkah-langkahnya sebagai berikut :

Cooperative Learning Tipe Picture and Picture

  • Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
  • Menyajikan Informasi materi pembelajaran dengan bantuan power point dan Video Pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru
  • Mengorganikasikan Peserta didik ke dalam kelompok belajar.
  • Membimbing kelompok bekerja dan belajar
    • Membagikan LKPD
    • Memperlihatkan gambar -gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran pada power point
    • Mengamati gambar yang telah disajikan oleh guru.
    • Peserta didik bekerja sama dalam kelompok memasangkan atau mengurutkan gambar yang diberikan guru sesuai perintah soal.
  • Evaluasi
    • Menanyakan alasan tentang pasangan gambar tersebut.
  • Memberikan Penghargaan
    • Memberikan penjelasan sesuai kompetensi akan dicapai
    • Menyimpulkan materi

Metode Scramble

  • Guru menyiapkan sebuah wacana, kemudian keluarkan kalimat -kalimat yang terdapat dalam wacana tersebut ke dalam kartu - kartu kalimat.
  • Guru membuat kartu soal beserta kartu jawaban yang diacak nomornya sesuai materi bahan ajar teks yang telah dibagikan sebelumnya dan membagikan kartu soal tersebut
  • Peserta didik dalam kelompok masing -masing mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok, sebelumnya jawaban telah diacak sedemikian rupa
  • Peserta didik diharuskan dapat menyusun kata jawaban yang telah tersedia dalam waktu yang ditentukan
  • Setelah selesai mengerjakan soal, hasil pekerjaan Peserta didik dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan

Pada penggunaan Metode scremble guru telah menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak kemudian peserta didik mengerjakn ked alam LKPD yang telah dibagikan. Pada aksi juga guru memberikan materi berbantuan power point dan video pembelajaran.

Problem Based Learning

      Fase 1 : Orientasi siswa pada masalah

Pada tahap ini, peserta didik memendengarkan penjelasan dari guru, melakukan tanya jawab terkait dengan masalah yang disajikan oleh guru.

      Fase 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pada tahap ini peserta didik diorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar untuk belajar. Pada tahap ini juga peserta didik mengamati video pembelajaran, mencari informasi dan bertanya jawab tentang video yang telah disajikan oleh guru

Fase 3 : Membimbing penyelidikan  kelompok.

Pada tahap ini peserta didik bersama kelompok menyelesaikan masalah yang disajikan dalam bentuk LKPD dengan bimbingan guru mencari unsur-unsur instrinsik dari sebuah cerita pada LKPD 1, Kemudian peserta didik membaca senyap menganalisis jenis pekerjaan pengarajin kayu dan mengurutkan gambar proses pengolahan kayu menjaid meja dan kursi. Sebelum melnjutkan kegiatan pembelajaran peserta didik di ajak oleh guru untuk melakukan ice breaking. Setalah itu peserta didik mengamati gambar dan video tentang dampak pemanfaatan SDA yang tidak terkontrol, bertanya jawab dan berdiskusi kelompok memecahkan permasalahan pada LKPD 3.

     Fase 4 : Mengembangkan  dan menyajikan hasil karya

Pada tahap ini peserta didik mem mempresentasikan hasi; diskusi kelompok tentang pesan moral dan unsur intrinsik, hubungan kegiatan ekonomi dan hubungan dibidang pekerjaan, upaya menjaga keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam. Peserta didik dari kelompok lain memberikan tanggapan pada kelompok lain yang telah mempresentasikan pekerjaanya.

     Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi

Pada tahap peserta didik diberi kesempatan untuk menggali lebih jauh hal-hal yang belum dipahami dan menarik kesimpulan pembelajaran yang dilakukan.

Pada setiap aksi guru menggunakan bantuan powrpoint, video pembelajaran, gambar dan melakukan ice breaking bervariasi dan pada aksi keempat ice breaking dengan bantuan video.

  • Tahap 3 : Melakukan Refleksi

Proses refleksi dilakukan dengan melakukan diskusi dengan rekan sejawat, peserta didik untuk menggali kelebihan serta kekurangan aksi yang telah dilakukan dalam rangka memperbaiki aksi-aksi selanjutnya yang akan dilakukan Setiap tahapan tersebut dilakukan dengan melibatkan semua pihak antara lain rekan sejawat, dan peserta didik.

Pada penerapan cooperative learning tipe picture and picture peserta didik terlibat aktif dan meningkatkan kerja sama antar peserta didik dalam kelompoknya ini berdampak juga pada hasil belajar peserta didik.

Pada penerapan metode Scramble berdampak pada pemahaman peserta didik dalam membaca. Dimana peserta didik dapat menyusun kata acak menjadi sebuah kalimat utuh dan ini berdampak juga pada kerja sama peserta didik dalam menyusun kata-kata pada wacana yang telah diacak sebelumnya.

Penerapan model pembelajaran problem based learning, pemanfaatan media yang variatif dan memanfaatkan TPACK secara optimal memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran. Peserta didik terlibat aktif serta antusias dalam proses pembelajaran, hal tersebut menunjukkan motivasi belajar peserta didik juga meningkat. Hal tersebut diikuti dengan peningkatan hasil belajar siswa pada materi unsur intrinsik, jenis pekerjaan dan upaya menjaga kelestarian sumber daya alam. Peserta didik aktif dalam diskusi kelompok, menyelesaikan LKPD tepat waktu dan berani menyampaikan pendapatnya.

Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran  adalah  sangat efektif, dapat dilihat dari peserta didik dapat dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada LKPD dan peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan diskusi yang dilakukan bersama rekan sejawat, peserta didik diperoleh respon positif terkait aksi yang telah dilakukan.

Dalam pelaksanaan aksi tersebut tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendukung keberhasilan aksi yang yang dilakukan diantaranya dukungan rekan sejawat dan peserta didik serta penyajian proses pembelajaran dengan metode variatif salah satunya model pembelajaran problem based learning, cooperartive learning tipe picture and picture dan metode scramble yang dipadukan dengan pembelajaran berbasis TPACK dan penggunaan power point, video pembelajaran, dan diselingi ice breaking yang bervariasi pada setiap aksinya menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik meningkat. Sedangkan faktor yang bisa menghambat keberhasilan aksi tersebut antara lain perencanaan yang kurang maksimal, kondisi diluar kendali guru misalnya suara dari luar ,listrik yang mungkin tiba-tiba mati atau perangkat TPACK yang tiba-tiba tidak berfungsi dengan baik.

Pembelajaran secara keseluruhan dari proses yang dilakukan yang dirasakan penulis pengalaman bermakna dari setiap tahap yang dilalui. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan merancang proses pembelajaran yang bervariasi serta penerapan  pembelajaran model problem based learning di kelas serta kesempatan untuk berkolaborasi dengan semua pihak dalam aksi hingga mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu penulis berharap penyajian proses pembelajaran yang bervariasi dan bermakna bisa dilaksanakan secara konsisten dan bertahap, sehingga peserta didik bisa benar-benar merasakan proses merdeka belajar yang sesungguhnya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun