Melihat kenyataan hidup ini
Layaknya meminum kopi
Yang pahit di lidah dan juga di hati
Aku hanya bisa percaya
Rencana-Mu lebihlah indah
Dari harapanku
Mengapa?Â
Bagai matahari yang selalu menyinari
Di saat itulah aku punya mimpi
Kugapai dengan percaya diri
Kutelan segala sakit ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!