Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Atas Nama Percaya", Memahami Mereka yang Menganut Agama Leluhur dan Aliran Kebatinan

4 Februari 2020   02:22 Diperbarui: 4 Februari 2020   14:28 3209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga, pendidikan agama leluhur dan aliran kebatinan belum ada di sekolah. Bagi penganut aliran Marapu orang tua serta masyarakatnyalah yang mengajarkan tentang agama leluhur Marapu. Para orang tua berusaha mempertahankan agama Marapu. Tiap-tiap keluarga diharuskan adanya pewaris agama Marapu. Seperti yang dialami Nono Bani, rato (kepala suku) Merapu dimana ia memiliki 9 anak, anaknya yang 7 sudah dibabtis, dan yang 2 belum. Maka ia berharap anaknya yang nomor 9 lah yang akan mewarisi Merapu.

Sedangkan untuk Aliran Kebatinan mereka belajar dengan penyuluh penghayat. Materi yang diajarkan yaitu tentang sejarah, budi pekerti, dan spiritual yang dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 18.00-20.00.

***

Demikianlah deskripsi terkait film dokumenter "Atas Nama Percaya", tentang agama leluhur Merapu dan Aliran Kebatinan Perjalanan. Saya kira film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton seluruh lapisan masyarakat baik dari tingkat santri, akademisi, hingga pemerintah, untuk mulai berpihak pada hak asasi manusia, keberagaman, menjunjung budaya, dan belajar dari sejarah, demi terwujudnya demokrasi yang inklusif di Indonesia.

Sumber bacaan:

 Pasang Surut Rekognisi Agama Leluhur dalam Politik Agama di Indonesia

Lebih Dekat dengan Penghayat Kepercayaan: Ulasan dan Refleksi Film "Atas Nama Percaya"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun