Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penderita Disleksia, Sulit Mengeja Bukan Berarti Bodoh

20 Januari 2020   14:49 Diperbarui: 26 Januari 2020   15:52 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar Ihsaan di dinding kamarnya--fortunatemusings.com
Gambar Ihsaan di dinding kamarnya--fortunatemusings.com
Ihsaan menyukai menggambar. Gambarnya selalu menarik dan penuh dengan imajinasi. Tetapi ayahnya mengatakan buat apa gambar seperti itu, bagi ayahnya, Ihsaan tidak bisa berkompetisi. 

Dunia luar yang penuh persaingan, semua harus mampu berkompetisi agar disebut hebat. Merasa tidak berguna, Ihsaan tidak mau melukis lagi, ia menyembunyikan bakatnya. Hingga akhirnya, guru baru di sekolahnya, Ram Shankar Nikumbh mengetahui permasalahan Ihsaan. 

Pengidap disleksia memiliki ciri-ciri di antaranya yaitu pertama kesulitan untuk mengenal huruf, seperti bingung membedakan huruf yang mirip antara b dan d, antara s dan r, tulisan h dan t menjadi terbalik, sulit dengan kata yang mirip seperti t-o-p dan p-o-t.

Bagi orang biasa, ketika kita membaca buah apel, maka dibayangan kita langsung terfikir buah apel. Tapi bagi pengidap disleksia tidak, karena ia tidak bisa membaca apel.

Kedua, kesulitan mengikuti banyak instruksi. Ketika seorang guru memberikan instruksi untuk membuka halaman 65, bagian 9, paragraf 4, baris 2, pengidap disleksia kesulitan memahami dan mengikuti arahan tersebut.

Bagi guru yang tidak paham, mereka akan menganggap anak tersebut tidak mau diatur. Padahal bukan sikap permasalahannya, tetapi ini karena faktor saraf otak yang menolaknya.

Ketiga, pengidap disleksia kesulitan dalam menghubungkan antara ukuran, jarak, dan kecepatan. Seperti misal memasangkan kancing baju dan dasi sekolah, mereka kesulitan dan tidak mampu.

Atau ketika melempar bola ke arah lawan mainnya, mereka malah salah sasaran ke kaca rumah tetangga. Ini bukan karena disengaja, tetapi karena ia kesulitan.

Tetapi orang-orang yang tidak memahami ini hanya akan memandang mereka bodoh. Padahal penderita disleksia memiliki kecerdasan melebihi orang-orang biasa. 

Banyak tokoh-tokoh jenius pengidap disleksia, mereka adalah Albert Einstein (penemu teori relativitas), Leonardo Da Vinci (penemu helikopter), Thomas Alva Edison (penemu lampu), Abhishek Bachchan (aktor India), Walt Disney (pembuat Mickey Mouse), Pablo Picasso (pelukis yang sangat terkenal), Neil Diamond (penyanyi terkenal), Agatha Christie (penulis novel misteri), Bill Gates (pendiri microsoft) dan lain-lain. Mereka unik, dan tidak semua orang bisa memahami itu.

Di Indonesia siapalah yang tidak mengenal Deddy Corbuzier. Deddy Corbuzier juga seorang penderita disleksia. Ia menceritakan di akun YouTubenya bahwa waktu sekolah, dua kali dia tidak naik kelas. Tetapi sekarang lihat apa yang terjadi! Ia adalah satu dari sekian orang sukses di dunia, khususnya di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun