Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Fenomena Menyebarkan Undangan Pernikahan Melalui Media Sosial dan Kegalauan Para Jomblo

12 Januari 2020   10:50 Diperbarui: 12 Januari 2020   10:57 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tokopedia.com/pctrart15

Bagi orang-orang yang sangat ingin sekali menikah, tetapi belum ada calon, atau sudah ada calon tapi belum ada kepastian menikah bisa galau dan khawatir karena takut telat menikah. Apalagi muncul label di masyarakat kalau belum menikah berarti belum laku. Bisa menyebabkan overthinking terhadap masa depan bagi yang belum menikah.

Maka bagi yang mengalami semacam ini sepertinya perlu membaca tulisan kompasianer Sri Wangadi yang berjudul "Mengapa Timbul Rasa Khawatir Ketika Belum bertemu Jodoh?" Hehe.

Lalu apa kiat-kiat dari saya untuk menghadapi situasi semacam itu? Ini dia kiat ala saya selaku jomblo juga, haha.

1) Memiliki prinsip cuek untuk hal-hal yang tidak penting

Cuek untuk hal-hal yang tidak penting itu perlu sekali. Contohnya saja ketika ada teman yang tanya secara langsung "kapan kamu nikah?", jawab saja, "tanya sono sama Allah." 

Hahaii.. ya mana kita tahu kapan pastinya kita akan menikah, manusia hanya bisa merencanakan, kalau sudah ada calon pasangan yang cocok tentulah kita akan menyegerakan, lha kalau Allah belum memberi kode, apa kita harus teriak-teriak, marah, frustasi, depresi, ya enggaklah. Cuekin aja orang yang tanya hal-hal semacam itu toh mereka juga tanyanya tidak sungguh-sungguh, hanya basa-basi.

Bedakan cara bertanya yang sungguh-sungguh sama yang tidak sungguh-sungguh. Pertanyaan yang sungguh-sungguh itu seperti "Kapan pernikahanmu di undangan itu? Aku lupa." Lha, kalau ini baru sungguh-sungguh, bertanya karena lupa.

2) Fokus untuk memperbaiki karir

Dalam hidup diusiamu yang sekitar 20an-30an ini yang penting bukan hanya tentang pernikahan, tapi juga karirmu ke depan. Bagi yang belum mendapatkan pekerjaan, fokuskan dirimu untuk mendapatkan pekerjaan yang cocok dan berjangka panjang. 

Bagi yang sudah bekerja, belajarlah untuk mengembangkan dan memperbaikinya. Mencari pengalaman yang banyak untuk kehidupan yang akan datang jauh lebih baik daripada galau, pusing, khawatir, takut, memikirkan jodoh yang tak kunjung datang. Karena semua orang pun tahu rejeki, jodoh, dan mati itu urusan Yang Kuasa. Tugas manusia terkait jodoh hanyalah berdoa dan berusaha dengan cara memantaskan diri. Karena jodoh adalah cerminan diri sendiri.

3) Menyibukkan diri dengan belajar tentang rumah tangga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun