Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Istirahatlah Kata-kata", Ketakutan dan Kerinduan

28 November 2019   13:48 Diperbarui: 28 November 2019   14:06 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/FilmWijiThukul

Penggambaran film yang introvert dan diwarnai latar kegelapan ini terkadang juga ada hal-hal lucu yang penuh makna. Seperti percakapan Tukul dan Martin (orang Batak yang tinggal di Pontianak dengan istrinya), 

"Mengapa engkau sampai ke Pontianak?" tanya Paul alias Tukul.

"Ketika aku jadi buronan polisi aku datang ke sini." Kata Martin.

"Berarti kau sembunyi juga." Tanya Paul.

"Tidak, aku tidak sembunyi. Tapi aku lari." kata Martin.

"Apa bedanya?" tanya Paul.

"Jika kau sembunyi, kau tak kelihatan, tapi jika kau lari, kau masih kelihatan." Jawab Martin.

Keduanya tertawa.

Ketakutan itu digambarkan Tukul melalui puisi, ketika Martin bertanya, "Paul, mimpi apa kau semalam?" Paul hanya diam. Lalu Martin bertanya pada istrinya, "Ida, mimpi apa kau semalam?" Jawab Ida, "Aku mimpi membunuh."

Aku keluar lewat pintu belakang. Tapi saat pintu ku buka, di belakang rumah itu ternyata ada ratusan tentara. Lengkap berpakaian seragam dan senjata. Belum sempat aku menghilangkan rasa terkejutku, salah seorang diantara mereka mendorongku dengan senapan ditangannya. Aku terjatuh dan mereka memukuli aku beramai-ramai. Mereka menginjak-injak aku.

Adegan setelah puisi itu dibacakan adalah Thomas dan Martin yang sedang bermain bulu tangkis di ruang tertutup dengan suara bergemuruh seperti suara serdadu bersenjata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun