Selaku netizen yang menyukai lawakan Arie Kriting dan berkesempatan melihat langsung Arie Kriting dalam acara seminar, saya meyakini bahwa Arie Kriting adalah orang yang baik dan memiliki pengalaman hidup luar biasa, serta logika bagus.
Ia bisa menjadi pendidik untuk orang lain, dan bisa menjadi pembelajar untuk dirinya sendiri. Menurut saya, kekhawatiran Ibu Indah sebenarnya tidak perlu. Indah sudah dewasa, bahkan ia sudah bisa memilih pendamping yang kiranya tepat untuk dia, membuat dia nyaman tanpa memandang derajat sosial ataupun fisik seseorang.
Seharusnya ibu Indah ini bisa mempelajari pertumbuhan anaknya yang sudah dewasa dan mampu menentukan jalan hidupnya sendiri ini.
Surat Arie Kriting yang di unggah di laman media sosial menggambarkan betapa tulusnya Arie mencintai Indah, pujaan hatinya. (Berikut surat yang viral itu: Sumber)
***
Selain egois, orang tua juga sering kali gengsi untuk minta maaf dengan anak jika orang tua salah, atau gengsi untuk memuji anak sendiri. Selalu merasa yang paling benar, dan merendahkan anak. Kisah ini saya alami sendiri.Â
Sayapun terkadang jadi malas membicarakan hal-hal yang saya anggap tidak perlu dibicarakan dengan orang tua, ya karena pasti mereka akan berceramah panjang lebar dan mengklaim bahwa yang saya lakukan itu salah. Meskipun faktanya, orang tua meminta kita untuk selalu terbuka kepada mereka.
Saya akan menceritakan kisah saya sendiri tentang orang tua. Bukan untuk menjelek-jelekkan, hanya saja saya kira perlu, untuk menjadi bahan pelajaran pentingnya orang tua belajar sepanjang hayat. Jangan sampai karena keegoisan orang tua, anak jadi membenci mereka.
Maka jika diminta menggambarkan tentang sosok orang tua, seperti apa gambaran ayah di mata saya, saya akan langsung menjawab "galak". Dan seperti apa gambaran ibu di mata saya, saya menjawab "cerewet".Â
Dan saya rasa ini tidak hanya saya yang mengalami, tetapi banyak orang. Dan menurut saya ini hal yang normal dan wajar, seorang ayah itu galak dan seorang ibu itu cerewet.