Ia mulai mengikuti Joon-ho ke Ruang Musik Bintang Muda. Di Ruang Musik Bintang Muda, Na-mi bertemu dengan musuh geng Sunny, mereka kemudian mengganggu Na-mi. Joon-ho yang melihat itu, menolong Na-mi.
Di perjalanan pulang, Joon-ho mengatakan, "kalau mereka mengganggu kamu, lagi, bilang saja aku pacarmu." Pernyataan itu berhasil membuat Na-mi tidak bisa tidur, hingga kejadian dia melihat Joon-ho dan Su-ji berciuman.
Nilai-Nilai dalam Sunny
Aku menjual semuanya untuk pindah ke sini. Untuk pendidikanmu! yang satu masuk penjara, yang satu lagi dikeluarkan dari sekolah. Pergi dari rumahku, pergi kalian semua! Mengapa kau berteman, dengan gadis-gadis buruk.
Kemarahan ayah Na-mi saat tahu anaknya dikeluarkan dari sekolah. Kemudian dibalas dari balik pintu, oleh kakak Na-mi yang terlibat demo melawan pemerintah.
Ayah, aku menjual habis teman-temanku hanya untuk menyelamatkan diri. Aku anjing sialan. Aku akan hidup seperti anjing mulai sekarang.Â
Nilai-nilai dalam film Sunny yang dapat dipetik yaitu, pertama, dalam quote pertama tentang arti pertemanan. Ha Chun-wa menegaskan kepada teman-temannya, atau bisa dibilang anak buahnya, bahwa mereka pasti akan bertemu lagi, menarikan sebuah dansa yang belum sempat mereka tarikan bersama di panggung.
Dia juga menegaskan untuk membawa Su-ji kembali. Dimana masa remaja diceritakan Su-ji yang cantik terkena pecahan botol dan terluka. Di masa dewasa Su-ji juga sulit ditemukan, hingga akhirnya dia datang sendiri di kematian Chun-wa setelah Sunny menarikan dansa mereka seperti keinginan Ha Chun-wa.
Ia juga menegaskan kepada teman-temannya, bahwa kita tidak boleh mengabaikanyang lainnya, karena hidup kita terlalu bagus. Dia menegaskan bahwa mereka akan menghukum teman mereka yang bersikap seperti itu.
Dia kembali menegaskan, jangan pernah bersembunyi hanya karena hidupmu susah, karena kami  akan membuatmu lebih baik. Dan dia mengatakan meskipun kita telah meninggal, kita tetaplah Sunny, takkan pernah berpisah.
Ucapan Chun-wa merupakan sebuah kekuatan tentang pertemanan. kita tidak boleh mengabaikan teman kita, meski kita telah sukses, telah kaya. Kita harus tetap membantu mereka yang membutuhkan.Â
Kita terlahir sebagai manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, manusia yang tidak bisa hidup tanpa orang lain, dan manusia yang harus melihat ke bawah disaat kita tidak memiliki apa-apa dan tetap melihat ke bawah disaat kita memiliki apa-apa. Sebagai bentuk bersyukur kita bukan bentuk kesombongan.
Dan jika kita tidak memiliki apa-apa, jangan pernah bersembunyi karena malu. Kita harus tetap merasa memiliki apa-apa, setidaknya kita memiliki keluarga, sahabat, teman, yang siap membantu kita. Karena Tuhan menjadikan kita dari saling mengenal hingga akhirnya berteman, bahkan berkeluarga, hingga bermasyarakat, dan bernegara, karena kita ditakdirkan untuk saling menolong satu dengan yang lainnya, untuk saling menguatkan, dan saling berkasih sayang, dalam takdirnya. Jadi kita mengenal siapapun adalah salah satu bentuk takdir Tuhan bahwa disitu ada hikmah yang bisa diambil untuk dijadikan pelajaran.