Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manners dan Implikasinya terhadap Kesehatan Mental

9 Oktober 2019   21:10 Diperbarui: 9 Oktober 2019   21:20 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maksut lo apa tadi marah-marah sama gue, gila lo, anjing." Anak muda itu memarahi bapak yang menegurnya di bus transjakarta.

Pukul 08.00 halte busway transjakarta Pasar Senin sudah ada keributan yang langsung menjadi pemandangan orang-orang yang turun dari bus. Mas kondektur bilang sama petugas yang ada di halte itu, "Pak tolong itu dilerai, ribut dari tadi di bus."

Aku yang bingung karena tadi di bus tidur, tanya sama kakakku, "itu kenapa?"

Kakakku langsung menarik lenganku dan kita meninggalkan halte itu.

Di perjalanan menuju ke Stasiun Pasar Senin kakakku bercerita, "tadi di bus kan anak muda itu main  game, terus tangannya itu nyenggol (lengan tangan saling bersentuhan dengan keras) bapak tadi. Suara gamenya juga keras banget, sampai aku tadi denger. Terus di tegur ke bapaknya tadi, dengan agak jengkel gitu."

akurat.co
akurat.co
Aku, "ooo, pantesan tadi mas kondektur pas di dalam bus nyuruh bapaknya geser. Kok bapaknya gak geser?"

Kakakku, "mungkin bapaknya udah nyaman disitu, harusnya anak muda itu gak boleh gitu, dia itu mengganggu sebelahnya. Dan kalo ditegur harusnya instropeksi diri. Apalagi di tempat umum. Harusnya kita bisa menghargai dan nggak ganggu orang di sekitar kita. Walaupun keadaannya emang nggak terlalu ramai di dalam bus, tapi harus bisa memposisikan diri."

Manners (tata krama) adalah aturan sopan santun yang dapat diterima dan dijadikan cara hidup dalam bermasyarakat. Manners dapat berupa cara atau sikap atau gaya seseorang di depan umum, berkaitan dengan sopan santun. 

Tata krama atau sopan santun seseorang dapat menjadi suatu kebiasaan seseorang tersebut, tertanam sejak dini hingga ia dewasa tua.

Perilaku anak muda yang bermain game dan marah saat ditegur itu menunjukkan  manner yang buruk, dan sulit diubah, serta bisa mempengaruhi kesehatan mentalnya.

Kesehatan mental atau jiwa yang baik menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar kita (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Kesehatan mental yang buruk menurut KBBI terdiri dari beberapa jenis seperti gangguan kecemasan, stress, dan depresi.

Kesehatan mental dipengaruhi oleh penanaman  manners, attitude , dan behaviour sejak dini, yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar seperti interaksi dalam keluarga, tatanan sosial masyarakat, dan pola edukasi di sekolah.

Attitude adalah sikap untuk menghormati, menghargai, dan mendengarkan orang lain. Sedangkan behaviour adalah tingkah laku seperti aktif, pendiam, pemalu, dan lain-lain.

Berikut contoh video seorang anak yang terlalu sering main video game, kemudian menjadi kecanduan dan mempengaruhi mentalnya.


Jika pembentukan manners anak sejak dini salah, itu bisa mempengaruhi mannernya saat dewasa, seperti anak muda tadi atau seperti video tersebut. Dan itu bisa berdampak terhadap orang lain juga.

Seperti, berpengaruh terhadap hubungannya dengan keluarga, teman, pasangan, dan anak-anaknya. Kesehatan mental yang buruk dapat memicu konflik permusuhan, perceraian, dan ditiru oleh anak-anaknya.

Bahkan bisa menimbulkan tindak bunuh diri karena ia tidak bisa mengatasi permasalahan/konflik yang dimiliki, dan menganggap semua orang yang ia lihat sebagai musuh, serta menumbuhkan dendam yang sulit disembuhkan.

Kesimpulannya, maka sebaiknya pembiasaan manners yang baik ditanamkan sejak dini oleh orang tua. Bahkan sebaiknya, sebelum menikah, kita menyeleksi pasangan yang tepat, yang bisa memberikan pendidikan terbaik untuk buah hati kelak. 

Sikap kekeluargaan, kasih sayang, peduli, dan menghargai orang lain sebaiknya ditanamkan sejak dini, di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan kerja, bahkan di tempat umum.

Terakhir, mari wujudkan perdamaian, mudah minta maaf dan memaafkan orang lain. Karena kesehatan mental dapat mempengaruhi interaksi sosial dan pola budaya masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun