"Maksut lo apa tadi marah-marah sama gue, gila lo, anjing." Anak muda itu memarahi bapak yang menegurnya di bus transjakarta.
Pukul 08.00 halte busway transjakarta Pasar Senin sudah ada keributan yang langsung menjadi pemandangan orang-orang yang turun dari bus. Mas kondektur bilang sama petugas yang ada di halte itu, "Pak tolong itu dilerai, ribut dari tadi di bus."
Aku yang bingung karena tadi di bus tidur, tanya sama kakakku, "itu kenapa?"
Kakakku langsung menarik lenganku dan kita meninggalkan halte itu.
Di perjalanan menuju ke Stasiun Pasar Senin kakakku bercerita, "tadi di bus kan anak muda itu main  game, terus tangannya itu nyenggol (lengan tangan saling bersentuhan dengan keras) bapak tadi. Suara gamenya juga keras banget, sampai aku tadi denger. Terus di tegur ke bapaknya tadi, dengan agak jengkel gitu."
Kakakku, "mungkin bapaknya udah nyaman disitu, harusnya anak muda itu gak boleh gitu, dia itu mengganggu sebelahnya. Dan kalo ditegur harusnya instropeksi diri. Apalagi di tempat umum. Harusnya kita bisa menghargai dan nggak ganggu orang di sekitar kita. Walaupun keadaannya emang nggak terlalu ramai di dalam bus, tapi harus bisa memposisikan diri."
Manners (tata krama) adalah aturan sopan santun yang dapat diterima dan dijadikan cara hidup dalam bermasyarakat. Manners dapat berupa cara atau sikap atau gaya seseorang di depan umum, berkaitan dengan sopan santun.Â
Tata krama atau sopan santun seseorang dapat menjadi suatu kebiasaan seseorang tersebut, tertanam sejak dini hingga ia dewasa tua.
Perilaku anak muda yang bermain game dan marah saat ditegur itu menunjukkan  manner yang buruk, dan sulit diubah, serta bisa mempengaruhi kesehatan mentalnya.
Kesehatan mental atau jiwa yang baik menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar kita (Kamus Besar Bahasa Indonesia).