Dodot warna hijau dengan motif alas-alasan, hiasan padi pada kuluk, cudhuk mentul dari janur serta property tari yang terbuat dari semacam alat pertanian sebagai simbol kemakmuran, kesuburan dan kesejahteraan.
Karya tari tersebut dipentaskan untuk kedua kalinya di pendopo Ageng GPH Joyokusumo Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dengan iringan hidup dalam rangka Dies Natalis ISI Surakarta ke-59 tahun 2023.
Harmonisasi antara gerak tari dan iringan menciptakan peralihan suasana yang apik dari keseluruhan karya yang kadang diselingi gerak-gerak gecul (lucu) dari para penari mampu menghipnotis para penonton dan tamu undangan yang hadir. Sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh koreografer kepada penonton sampai.
SALAM BUDAYA...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H