Mohon tunggu...
Sari Dewi Astuti
Sari Dewi Astuti Mohon Tunggu... Guru - Belajar sepanjang hayat

Meraih Bintang Tinggi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejakku

30 April 2020   20:53 Diperbarui: 30 April 2020   20:57 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku coba berlari dalam angan sepi

Yang mengingatkanku akan sebongkah kenangan yang sudah lama pergi

Menguak panjangnya perjalanan hidup yang kujalani

Di Dunia ini sebagai seorang insani

Riuhnya gelak tawa dan canda

Semarak dengan berbagai macam yang diciptakan pemilik  semesta

Derainya air mata, dengan problema yang diderita

Mengingatkan bahwa itu adalah kehidupan nyata

Rindu mencium aroma tanah yang sudah lama tak kuiinjakkan kakiku

Menarik -- narik sembilu disetiap rintihan hatiku

Rindu mencium setiap embun pagiku dimana biasa

Dimana tempat biasanya melihat surya terbit dari halamanku

Masa kecilku aku rindu, merengek di pangkuan Ibuku

Tanah kelahiranku, melayang jauh mengingatkanku

Di sana tempat  bertumbuh di segala usiaku

Merasakan pahit, manis dalam setiap tarikan nafasku

Sudah ribuan kilometer aku berlari

Jauh sanubariku menanti

Waktu itu kapan terhenti

Menarik waktu untuk kembali di sisi

Sudah ku lalui perjalanan panjang

Saat ku menoleh kebelakang

Jauh mataku memandang

Dan batinku  berbisik, segeralah Pulang

SariDa

Kupang,  April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun