Mohon tunggu...
Dinda Ayu Permata Sari
Dinda Ayu Permata Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Peternakan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kembalinya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dampak bagi Peternak dan Negara

15 Mei 2022   10:11 Diperbarui: 17 Mei 2022   10:34 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlebih temuan kasus pertama adalah wilayah Jawa Timur yang merupakan sentra populasi sapi potong terbesar dengan populasi sebanyak 4,61 juta ekor dengan kontribusi sebesar 27,72% dari total populasi sapi potong di Indonesia.

Ini artinya bahwa populasi sapi potong di Provinsi Jawa Timur menjadi bagian penting dalam perkembangan populasi sapi potong di Indonesia. Kembalinya PMK juga berdampak pada pembatasan ekspor untuk ternak maupun produk hasil ternak ke luar negeri.

Kebijakan dan upaya penanganan

Pemerintah sebagai pembuat kebijakan telah menyipkan berbagai langkah untuk pencegahan maupun penanganan ketika hewan ternak telah terjangkit virus PMK. 

Beberapa kebijakan yang telah dibuat diantaranya penutupan wilayah di daerah wabah, pembatasan lalu lintas, pengebalan hewan, pengisolasian hewan sakit atau terduga sakit, penanganan hewan sakit, pemusnahan bangkai, pengeradikasian penyakit hewan, pendepopulasian hewan, komunikasi informasi dan edukasi (KIE). 

Pemerintah telah mengimpor vaksin untuk penanganan lebih cepat. Pembuatan vaksin dalam negeri sesuai dengan sterotipe jenis virus yang ditemukan juga sedang dikebut agar ternak segera memperoleh kekebalan terhadap virus PMK. 

Dalam hal ini, pemerintah juga perlu menyiapkan anggaran untuk mitigasi risiko penyebaran PMK. Apalagi untuk ternak yang harus dimusnahkan, perlu adanya pertimbangan penggantian bagi peternak. Pendampingan teknis yang masif dari tenaga keswan sangat berperan penting dalam penanganan wabah ini. 

Puskeswan sebagai unit pelayanan terdekat bagi peternak harus selalu aktif, terlebih untuk daerah-daerah khususnya luar Pulau Jawa yang umumnya memiliki tenaga kesehatan hewan yang terbatas.

PMK sangat menular, namun akan dapat tertangani dengan adanya kerja sama yang kuat dan solid antara pemerintah dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun